HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Dari Ruang Peluncuran Dua Buku Karya Edy Samudra Kertagama

January 29, 2025 20:51
Edy Samudra Kertagama (kiri), Naim Emel Prahana, Solihin Utjok, dan Edi Siswanto. (27/1). (Foto: Arsiya Oganara)
Edy Samudra Kertagama (kiri), Naim Emel Prahana, Solihin Utjok, dan Edi Siswanto. (27/1). (Foto: Arsiya Oganara)

Bandar Lampung, Hatipena – Peluncuran dua buku karya Edy Samudra Kertagama yang digelar UKMBS Unila dan Lampung Literatur pada tanggal 27 Januari 2025, menghadirkan dua pembicara: Naim Emel Prahana dan Solihin Utjok. Keduanya adalah sastrawan dari Metro Lampung, sedangkan moderatornya Edi Siswanto, selaku praktisi Dosen FKIP Universitas Lampung.

Di ketahui penyair Edy Samudra Kertagama yang mulai menulis sejak tahun 1979 sebelumnya telah menerbitkan beberapa buku tunggalnya Antologi : Kering (1997), Nyanyian Sunyi (2002), Sajak-sajak pendek Embun Putih (2004), Mantra Sang Nabi (2016), Kereta Gandeng dan Sajak Burung Rajawali (2019), dan di penghujung tahun 2024 kembali penyair Edy Samudra Kertagama menerbitkan dua buku sekaligus yaitu Senja dan Gerimis serta Arutala yang kedua buku ini diterbitkan oleh Lampung Literatur dan satu puisi berbahasa Lampung yang diterbitkan oleh Pustaka Labrat. (2024)

Naim Emel Prahana mengungkapkan bahwa penyair Edy Samudra Kertagama adalah sosok penyair yang serius dalam menekuni dunia kepenyairan terbukti dengan karya-karyanya terbit di beberapa majalah luar negeri. Dan penyair Edy Samudra Kertagama pun menikmati hidupnya sebagai penyair, ujar Naim.

Ia menambahkan, Edy Samudra Kertagama sebagai penyair tidak terpengaruh soal apa pun, dan dia tetap menulis baik itu soal tema sosial, romantis sekalipun, tugas penyair adalah menulis selain mengamati apa yang ada di sekitarnya untuk sebuah karya puisi, ujar Naim menambahkan.

Pada kesempatan ini,  Solihin Utjok, Sastrawan Lampung juga sebagai Ketua Dewan Kesenian Metro dalam bahasannya mengatakan nyaris buku ini bercerita tentang romantisme dan perjalanan spiritual. Diman sebelum kedua buku Senja dan Gerimis serta Arutala terbit penyair Edy Samudra Kertagama lebih dulu menerbitkan Antologi Mantra Sang Nabi di tahun 2016.

Dalam paparannya, Solihin Utjok menuturkan, bahwa didua buku karya penyair Edy Samudra Kertagama ada sebentuk nilai-nilai pencarian, kerelaan terhadap cinta luka, kepedihan, serta kehancuran secara psikologis bahkan kematian. Maka dalam konteks ini bisa disebut sebagai psiko spiritual, tandas Utjok.

Ketua UKMBS Universitas Lampung Lentera Dzulkarnain dalam sambutannya mengatakan, kelahiran dua buku karya Edy Samudra Kertagama “Senja dan gerimis” serta Arutala sebagai pemicu bagi masyarakat, khususnya bagi pencinta karya, dapat mengambil semangat apa yang telah dilakukan oleh penyair Edy Samudra Kertagama, terlebih pada hari ini makin minim sekali karya yang dihasilkan terutama di bidang karys sastra puisi dan kita perlu menjaga ekosistem dalam perkembangannya, tambah Lentera.

Hadir pada kesempatan peluncuran dua buku penyair Edy Samudra Kertagama, penyair dan sutradara Ari Pahala Hutabarat, Anton Kurniawan, Wahid Maman Bayzuri (Teater Jabal Tanggamus), Perpusda Lampung, Komunitas Berkat Yakin, Hatipena, Klasika, Universitas Lampung, Umitra, Universitas Darmajaya Universitas Satu Nusa, Itera, IAIN Metro, Forum Literature, Camp Film, Dewan Kesenian Metro,  Komunitas Ruang Pojok, Komunitas Impas, Forum Literatur serta UKM-UKM dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Lampung. (Arsiya Oganara)