HATIPENA.COM – Jika berbicara soal keamanan, Aceh menempati posisi paling aman di Sumatra, disusul oleh Sumatera Barat (Sumbar). Namun, menariknya justru dari sisi jumlah kunjungan ke perpustakaan, Sumbar ada di peringkat pertama, dengan 19,3 persen. Sementara Aceh di posisi kedua dengan 14,47 persen.
Kunjungan perpustakaan nasional terus menurun, hanya 11,91 persen penduduk yang datang dalam 3 bulan terakhir—lebih rendah dari tahun 2018.
Tapi di Sumatra, Sumbar dan Aceh justru jadi pengecualian! Sumbar memimpin kunjungan terbanyak, Aceh menyusul di posisi kedua.
Menariknya, Aceh juga tercatat sebagai provinsi paling aman di Sumatra. Sayangnya, secara nasional tren kunjungan perpustakaan terus menurun. Data @bps_statistics mencatat hanya 11,91 persen penduduk usia di atas 5 tahun yang mengunjungi perpustakaan dalam 3 bulan sebelum survei. Angka ini lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2018 yang mencapai 13,02 persen.
Penurunan ini tak lepas dari dampak pandemi Covid-19 dan proses transisi pascapandemi yang berjalan lambat. Selain itu, pamor perpustakaan sebagai pusat ilmu kian tergerus karena kebiasaan membaca kini lebih banyak beralih ke gawai.
Meski demikian, ada daerah-daerah yang justru menunjukkan tren positif. Sumatera Barat dan Aceh menjadi contoh provinsi di Sumatra yang masih menjaga gairah literasi lewat kunjungan ke perpustakaan.
Namun secara nasional, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menduduki posisi kedua yang warganya paling rajin ke perpustakaan. Persentasenya, sedikit di bawah Sumatra Barat, yaitu 18,46 persen. Setelah itu Kepulauan Bangka Belitung menduduki posisi ketiga dengan 16 persen. Sedangkan Aceh menduduki posisi keempat secara nasional.
Lalu bagaimana dengan pengunjung yang paling sedikit? Ternyata Kepulauan Riau menduduki posisi paling bawah secara nasional, yaitu 13,8 persen. Sedangkan Sulawesi Selatan sedikit lebih baik dari Kepri, yaitu 13,45 persen.
Kalau kamu, lebih sering baca buku di perpustakaan atau lewat gawai? (*)
Repost @goodstats.id
