Ngopi Sewarung Episode Baduy Sebuah Novel (5)
Uten Sutendy
HATIPENA.COM – Kenapa pula orang Baduy Dalam begitu kuat berjalan kaki?” tanya Suten.
Ayah Mursyid tak langsung menjawab. Ia malah sibuk merapihkan kayu-kayu kering yang berserakan di sekitar dekat api unggun, lalu melemparkan kayu-kayu itu ke tumpukan bara api hingga api yang tadinya mulai redup kembali menyala.
Melihat cara mereka mengkonsumsi makanan, seharusnya yang lebih kuat dan bertenaga saat berjalan kaki ialah orang kota yang terbiasa mengkonsumsi aneka makanan bergizi tinggi bahkan dengan tambahan aneka macam jenis makanan suplemen. Sementara orang Baduy mengkonsumsi makanan sangat sederhana, cukup yang tersedia dan tumbuh di alam. Nasi putih, ikan asin, dan lalapan daun.
“Kami memperlakukan padi dan semua pohon sama seperti kami mengurus dan merawat anak kami sendiri. Tidak diberi racun (pupuk) sebagaimana para petani di luar sana. Kami mulai dengan ritual do’a, menggarap tanah, menanam, memelihara sampai pohon berbuah. Lalu panen, itupun harus dengan do’a. Setelah itu baru makan. Orang kota kan cuma makan doang,” kata Ayah Mursyid
“Kalau kita dekat dengan alam dan memelihara alam, maka alam pun akan membantu dan melindungi kita,” ujar Ayah Mursyid lagi.
Suten dan Andrea mengangguk-angguk kepala pertanda mereka mulai paham tentang misteri kekuatan kaki orang Baduy, sebuah kekuatan dari alam.(*)
Get the feeling
Mr. Ten
