Ilustrasi : Meta AI/Mitha Pisano
Diceritakan Mitha Pisano
HATIPENA.COM — Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata yang di alami oleh seorang anak muda bernama Ayu, yang hidup tanpa kasih sayang dari ayahnya. Ayu tinggal bersama ibu, nenek dan kakaknya, ibunya yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Ayu merasa sangat rendah diri karena tidak memiliki seorang ayah seperti teman-temannya. Dia merasa bahwa kehidupannya tidak lengkaplah tanpa kasih sayang dari ayahnya.
Pada suatu hari, Ayu sedang bermain bersama teman-temannya di sekolah. Mereka semuanya bercerita tentang ayah mereka dan betapa mereka sangat mencintai ayah mereka. Ayu merasa sangat sedih dan tidak bisa bergabung dengan percakapan teman-temannya.
“Teman-teman, aku… aku tidak punya ayah,” kata Ayu dengan suaranya sangat pelan dan hampir tak terdengar.
Teman-temannya sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Ayu dan mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. Mereka hanya terdiam dan melihat Ayu dengan sara kasihan.
Ayu menatap teman-temannya, ia merasa semakin sedih dan merasa bahwa dia tidak pantas bergabung dengan teman-temannya. Lalu dia memutuskan untuk meninggalkan mereka dan pulang ke rumahnya.
Ketika Ayu tiba di rumah, ibunya sedang memasak di dapur. Ayu langsung pergi memasuki kamarnya dan menutup pintu kamar.
“Ayu, apa yang telah terjadi nak?” tanya ibunya dari luar kamar.
“Aku tidak punya ayah, Bu,” jawab Ayu dengan suara sedih yang bercampur dengan tangis.
Ibunya pun masuk ke kamar dan memeluk Ayu. “Ayu, kamu tidak perlu merasa sedih nak. Ibu ada di sini untukmu nak, dan ibu akan selalu mencintaimu.”
Ayu pun terisak-isak dan merasa sedikit lega dengan pelukan ibunya. Akan tetapi, dia masih merasa bahwa kehidupannya tidaklah lengkap tanpa kehadiran dan kasih sayang ayahnya.
Seiring berjalannya waktu, Ayu tumbuh menjadi seorang gadis yang pendiam dan sangat labil emosinya. Dia sangat sulit untuk bergabung dengan teman-temannya dan merasa bahwa dia tidak pantas untuk dicintai.
Pada suatu hari, Ayu sedang berjalan di jalan ketika dia tidak sengaja melihat seorang ayah yang sedang memeluk anaknya. Ayu merasa sangat sedih, dia tidak pernah merasakan kasih sayang yang seperti itu.
Ayu lalu memutuskan untuk pergi ke taman dan duduk di bangku. Dia sangat sedih lalu menangis dan merasa bahwa dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Di saat Ayu sedang menangis, seorang wanita tua datang mendekatinya. Wanita itu duduk di samping Ayu dan memeluknya.
“Ayu, kamu tidak sendirian nak,” kata wanita itu. “Aku juga pernah merasakan kesedihan seperti yang kamu alami saat ini. Tapi aku belajar untuk bisa menerima keadaan dan mencintai diri sendiri.”
Ayu terisak menahan tangis dan merasa sedikit lega. Dia menyadari kalau dia tidak sendirian dan bahwa masih ada orang-orang yang peduli padanya.
Sejak saat itu, Ayu mulai belajar untuk menerima keadaan dan mencintai diri sendiri. Terkadang dia masih merasa sangat sedih, tapi dia tahu bahwa dia tidak sendirian dan bahwa masih ada orang-orang yang peduli padanya.(*)