Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Legenda Batu Basurek

January 24, 2025 08:04
IMG-20250124-WA0042

Diceritakan Mitha Pisano

HATIPENA.COM – Pada masa dahulu kala, di sebuah desa di Sumatra Barat, hiduplah seorang pemuda bernama Datuk Putih yang terkenal begitu bijaksana dan memiliki ilmu pengetahuan yang sangat mendalam. Datuk Putih tinggal bersama istrinya yang sangat cantik, Puti Lenggo Geni namanya, dan mereka pun hidup dengan sangat berbahagia.

Suatu hari, Puti Lenggo Geni jatuh sakit parah. Datuk Putih telah mencoba berbagai cara untuk menyembuhkannya, mulai dari memanggil tabib hingga menggunakan ilmu pengobatan tradisional, namun hasilnya sia-sia belaka. Dan pada akhirnya Puti Lenggo Geni tidak bisa disrlatlan lagi dan akhirnya meninggal dunia. Datuk Putih sangat berduka dan memutuskan untuk mengabadikan cintanya dengan cara yang istimewa.

Dia membuat sebuah batu berukuran besar dan mulai melukis mengukir nama istrinya serta doa-doa di atasnya. Batu itu diberi nama Batu Basurek, yang berarti “batu yang bersurat” dalam bahasa Minangkabau. Batu ini diletakkan di sebuah tempat yang sakral, sehingga masyarakat sering datang untuk mengenang cinta abadi Datuk Putih kepada Puti Lenggo Geni.

Batu Basurek menjadi simbol cinta sejati dan juga pengingatkan kita akan pentingnya kesetiaan dalam sebuah hubungan. Hingga kini, batu tersebut masih ada dan dianggap keramat oleh masyarakat sekitarnya.


Kisah ini menunjukkan bagaimana masyarakat Minangkabau menghargai cinta, kesetiaan, dan cara-cara tradisional dalam menghormati orang yang telah meninggal.

Bukittinggi, Januari 242025