HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Martinus Dwianto Setyawan dan Buku Cerita Anak

August 2, 2025 16:42
IMG-20250802-WA0036

Oleh: Akaha Taufan Aminudin

Sastri Bakry dari Padang, Sumatra Barat telah membaca buku cerita anak karya Dwianto Setyawan sejak dahulu kala, wow membanggakan

HATIPENA.COMMartinus Dwianto Setyawan bukan sekadar nama dalam dunia sastra anak Indonesia, melainkan sosok yang mengukir kenangan dan inspirasi lewat karya-karyanya.

Dalam rangka mengenang jasa besar beliau, Satupena Jawa Timur mengajak para penulis dan pecinta sastra untuk berbagi puisi, esai, dan puisi-esai sebagai penghormatan yang akan diterbitkan menjadi sebuah buku kenangan.

Satupena Jawa Timur mengajak kita merenungkan betapa pentingnya karya sastra anak dalam membentuk jiwa dan hati generasi mendatang, sekaligus merayakan kontribusi seorang maestro yang telah memberi warna dalam dunia literasi Indonesia.

Setiap kali kita membicarakan sastra anak, kita tak hanya berbicara soal cerita dan kata-kata sederhana yang menghibur. Ini adalah jembatan pertama yang membawakan dunia kepada anak-anak—dunia penuh imajinasi, nilai, dan pengenalan pada keindahan bahasa.

Dalam pusaran zaman yang serba cepat ini, sosok Martinus Dwianto Setyawan hadir sebagai mercusuar yang tak pernah padam, menginspirasi lewat karya-karya yang mengajak anak-anak tidak hanya membaca, tapi juga berpikir, merasakan, dan berempati.

Sastri Bakry yang dikenal sebagai penyair internasional dari Padang Sumatera Barat dan tokoh penting dalam World Poetry Movement (WPM), pernah menemukan kebahagiaan sederhana dalam membalik halaman buku cerita anak karya Dwianto.

Betapa sebuah cerita anak dapat menjadi kenangan manis sepanjang masa, yang terus melekat dalam ingatan dan tumbuh seiring waktu, mengenang Martinus Dwianto Setyawan, penulis sastra anak Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia sastra di Indonesia.

Sastri Bakry telah membaca buku cerita anak karya Martinus Dwianto Setyawan sejak dahulu kala dan memiliki kenangan yang baik tentang karya-karya beliau. Ia akan mengirimkan tulisan-tulisan dalam bentuk puisi, esai, atau puisi esai untuk mengenang Martinus Dwianto Setyawan dan menghormati karya-karyanya.

Satupena Jawa Timur mengundang seluruh penulis dan pecinta sastra untuk mengenang Martinus Dwianto Setyawan dengan mengirimkan tulisan-tulisan yang dapat menggambarkan kenangan dan penghargaan terhadap beliau.

Mengapa kita harus mengenang Dwianto Setyawan? Jawabannya sederhana namun sarat makna: karena karya sastra anak yang beliau tulis bukan sekadar hiburan, melainkan dasar membangun kreativitas dan rasa kemanusiaan.

Menurut Dr. Susan Neuman, pakar pendidikan dan literasi anak-anak, paparan pada karya sastra anak yang berkualitas meningkatkan keterampilan bahasa dan perkembangan sosial-emosional pada anak [Neuman, 2018]. Dalam karya-karya Dwianto, kita melihat cerminan keindahan budaya Jawa Timur dan nilai universal yang relevan bagi seluruh anak Indonesia.

Satupena Jawa Timur, sebagai komunitas pecinta sastra, menginisiasi penerbitan buku mengenang Dwianto Setyawan, mengundang kita semua yang punya gairah dalam dunia tulis-menulis untuk menyumbangkan karya puisi, esai, atau puisi-esai reflektif.

Bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tapi sebagai cara melanjutkan obor kreatif yang telah beliau nyalakan. Bayangkan, dari tulisan kita, kelak muncul generasi yang lebih peka, penuh imajinasi, dan mencintai sastra anak.

Saya teringat sebuah analogi yang pernah saya baca: mengajarkan anak membaca cerita bagus adalah seperti menanam benih di tanah yang subur. Benih itu akan tumbuh menjadi pohon pengetahuan yang rindang, tempat mereka berteduh ketika menghadapi kerasnya dunia nyata.

Lewat kenang-kenangan dan penghargaan terhadap sosok seperti Martinus Dwianto Setyawan, kita mengenang bukan hanya manusia, tapi juga nilai-nilai luhur yang beliau tanamkan lewat kata-kata.

Tentu, era digital dan kecanggihan teknologi mempengaruhi bagaimana anak-anak mengakses cerita. Namun, esensi dari sastra anak—yang membangun karakter dan mengembangkan imajinasi—tetap relevan dan bahkan semakin penting.

Inilah saatnya bagi kita untuk memastikan bahwa karya-karya seperti yang ditorehkan Dwianto Setyawan tetap hidup dan diapresiasi, bukan hanya sebagai nostalgia tapi sebagai warisan tak ternilai.

Apakah Anda seorang penulis? Pecinta puisi? Atau hanya sekadar ingin meneruskan inspirasi? Mari ikut terlibat dalam proyek mengenang Martinus Dwianto Setyawan. Kirimkan tulisan Anda — puisi, esai, atau puisi-esai — sebagai penghormatan dan bentuk cinta kita pada sastra anak Indonesia.

Seperti yang dikatakan oleh Ki Syamsu Soeid Ketua Humas Satupena Jawa Timur, “Mengenang Dwianto Setyawan adalah mengenang jiwa sastra yang mempesona terus menebar cahaya.”

Detail partisipasi:
Kirimkan karya Anda ke satupenajawatimur@gmail.com atau lewat WhatsApp di 08123366563 paling lambat tanggal 10 Agustus 2025. Biarkan kata-kata kita menjadi jembatan sejarah yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.

Mari, bersama-sama kita rayakan karya sastra anak Indonesia dan bagi inspirasi itu ke sebanyak mungkin hati. Karena sesungguhnya, sastra adalah jiwa bangsa yang harus terus hidup dan bernafas. (*)

Kota Batu 02 Agustus 2025
*) Koordinator Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara (HP3N) Kota Batu Wisata Sastra Budaya Jawa Timur


Komunitas Puisi Esai Jatim
Kreator Era AI KEAI Jatim
Satupena Jawa Timur

#66Hari_Terpaksa_Menulis
#Nomor367_Hari02
#NulisAjaDulu


Berita Terkait

Berita Terbaru