Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025

Cerpen “Skandal Wawan Kamal”

April 2, 2025 06:39
IMG-20250402-WA0008

Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar

HATIPENA.COM – Disclamer dulu ya, ini hanya fiksi belaka. Bila ada kesamaan nama dan alur cerita, hanya kebetulan. Ini juga lanjutan cerpen sebelumnya berjudul “Pertengkaran Epic di Ruang Tamu.” Anggapan saja cerpen ini bacaan sambil menikmati kopi tanpa gula di pagi hari. Mari simak lanjutan skandal besar bulan ini.

Di sebuah negeri yang penuh drama, kisah Wawan Kamal dan Lisa Marlia mendadak meledak bagaikan petasan di siang bolong. Percakapan rahasia mereka bocor ke publik dan menghebohkan seantero negeri. Dalam rekaman yang viral itu, terdengar Lisa Marlia menuntut pertanggungjawaban:

“Gini aja, Kang, kalau mau beres, saya butuh 2,5 miliar.”

Wawan Kamal menghela napas panjang. “Tapi kan, itu bukan anak saya. Buktinya udah jelas, kan? Kita juga sudah buat perjanjian sebelumnya. Udah ada hitam di atas putih. Semua sudah dibereskan dari dulu.”

Lisa Marlia mendecak. “Ya udah, kita tes DNA aja, biar semua jelas.”

“Urusan ini kan sudah jelas. Tes DNA buat apalagi? Bapaknya sudah ngaku, bukti ada semua, terang. Kamu cuma bikin ribut.”

“Kalau benar bukan anak Akang, kenapa takut tes DNA?”

“Ini bukan soal takut atau tidak takut. Situasinya lagi panas, Lis. Semua mata lagi lihat ke saya. Jadi, kita tenangin dulu, biar semuanya reda. Nanti kalau waktunya tepat, kita ketemu dan kita selesaikan baik-baik.”

Lisa menyeringai. “Pokoknya gini, Kang. Kalau duitnya nggak masuk minggu ini, maaf aja, aku bakal spill satu-satu buktinya tiap hari.”

Wawan Kamal membanting gelas di mejanya. “Ini sudah pemerasan namanya. Kamu main ancam, main tekan, ini nggak benar.”

Lisa tertawa sinis. “Iih… masa bodohlah!”

Percakapan ini menjadi topik utama di media sosial. Tagar #WawanKamalTrending mendadak mengguncang dunia maya. Netizen meramaikan kolom komentar, dari yang serius menganalisis hingga yang sekadar mencari bahan bercanda. Sementara itu, acara talk show politik di televisi pun tak mau ketinggalan membahas skandal ini. Para ahli dengan ekspresi serius berdiskusi seolah-olah ini adalah peristiwa yang lebih penting daripada krisis ekonomi.

Tak tahan dengan tekanan, akhirnya Wawan Kamal muncul dalam konferensi pers. Dengan wajah lelah dan mata sembab, ia mencoba menenangkan publik. “Saya percaya pada hukum. Biarlah pihak berwenang yang menangani masalah ini. Saya juga sudah minta kuasa hukum untuk melaporkan LM”

Namun, selang beberapa menit setelah konferensi tersebut, Lisa Marlia mengunggah sebuah Instagram Story dengan caption, “Bukti baru akan rilis besok. Stay tuned!”

Seperti biasa, dunia kembali gempar. Di negeri ini, drama baru selalu menunggu di tikungan. Pasti ada yang komen, “Ini pasti pengalihan isu korupsi BJB.” Padahal, isu itu datang silih berganti. Seperti halnya kopi, selalu ada merek baru. Doakan wak, hari ini baru mau mudik nun jauh di utara. (*)

#camanewak