Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Kemari : Kemah Makin Mandiri

April 25, 2025 09:18
IMG-20250425-WA0023

Oleh: Drs.Mochamad Taufik, M.Pd, Guru SD Al Hikmah Surabaya

HATIPENA.COM – Aku memejamkan mata, mencoba mengais serpihan memori indah di antara riuhnya tawa dan semangat anak-anak. Lima tahun lebih aku mengabdikan diri sebagai Yanda Pramuka Siaga kelas 3 di SD Al Hikmah Surabaya, sebuah rumah belajar yang selalu berdenyut dengan energi calon-calon pemimpin masa depan. Setiap hari Rabu, lapangan sekolah menjadi panggung kecil bagi petualangan kami, di mana disiplin bukan sekadar barisan rapi, melainkan ruh yang menjiwai setiap kegiatan.

Aku dan rekan-rekan guru kelas 3 – para ustadz dan ustadzah yang penuh dedikasi – selalu berupaya menanamkan disiplin sejak dini. Disiplin menata waktu, disiplin dalam setiap tugas, disiplin yang kelak akan menjadi kompas mereka mengarungi kehidupan. Kegiatan Pramuka Siaga, yang sejak tahun ajaran 2020 menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar, adalah wadah yang tepat untuk menempa mental dan karakter. Setiap hari di SD Al Hikmah selalu diwarnai semangat kepramukaan, mulai dari Senin hingga Rabu, setiap jenjang kelas memiliki jadwal latihannya masing-masing.

Selama bertahun-tahun itu, bersama tim solid kelas 3, kami merancang aneka kegiatan yang tak hanya menarik dan rekreatif, tapi juga sarat dengan pembelajaran. Tali temali yang melatih ketelitian dan kerjasama, morse sandi yang mengasah konsentrasi dan komunikasi, mencari jejak di sekitar sekolah yang menuntut observasi dan pemecahan masalah, hingga membaca tugas di setiap pos dengan penuh tanggung jawab. Diskusi menjadi menu wajib, melatih mereka berpikir kritis dan menghargai perbedaan pendapat.

Namun, ada satu momen yang terukir lebih jelas dalam benakku, 24-25 April 2025. Semua peserta melakukan kegiatan diawali dengan upacara pembukaan di lapangan drop zoon SD Al Hikmah setelah mereka mendirikan tenda. Kegiatan berikutnya menjelajah di lokasi seputar SD Al Hikmah di Jalan Gayungsari Surabaya. Sore hari para peserta Kemari melakukan ujuk kebolehan menyusun karya tema Dwi Darma Pramuka Kegiatan Malam hari setelah sholat magrib dan sholat Isya’ mereka ujuk kebolehan pentas seni. Pada pukul 21.30 peserta melakukan jelajah malam sampai pukul 23.30.
Semangat petualangan di SD Al Hikmah saat seluruh siswa kelas 3 bersiap untuk KEMARI, Kemah Makin Mandiri. Delapan barung terbentuk dari setiap kelas, masing-masing dengan nama yang membangkitkan semangat: Merah Putih, Hijau,Kuning, putra dan putri. Di barisan terdepan, ketua barung dengan sigap memimpin anggotanya menuju area perkemahan yang telah disiapkan dan wakil ketua Barung mengawal dibarisan paling belakang. Jumlah peserta Kemari 178 siswa kelas 3 SD Al Hikmah Surabaya.
Ustadzah Wini selaku korjen (koordinator jenjang) kelas 3 memimpin kegiatan kali ini dengan semangat membara. Para ustad: Baroq, Aku, Setio, dan Imam dan 8 ustadzah ditambah 12 mahasiswa STKIP Al Hikmah terlibat dalam kegiatan ini. Mereka tidak mau ketinggalan memberikan kontribusi dalam kegiatan berkemah yang akan melatih kemandirian.
Pada pukul 03.30 mereka bangun untuk melaksanakan sholat tahajjud sampai sholat shubuh dan dilanjutkan kultum. Pukul 05.30 mereka melakukan senam pagi. Acara penutupan dilakukan pukul 08.00 setelah mereka sarapan.
Semua Yanda dan Bunda bahu-bahu memberikan pengarahan pada anak didiknya agar kegiatan KEMARI menjadi lancar dan berkesan.

Menurut Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, pendidikan bukan hanya transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter luhur. Kegiatan Pramuka, dengan penekanan pada kedisiplinan, kemandirian, dan gotong royong, sejalan dengan filosofi beliau dalam mencetak generasi yang berbudi pekerti luhur dan berguna bagi bangsa. Disiplin dalam Pramuka bukan paksaan, melainkan internalisasi nilai yang menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab dan keteraturan, yang menjadi modal penting dalam kemandirian.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, Lord Baden-Powell, pendiri gerakan Kepanduan dunia, menekankan bahwa Pramuka adalah sekolah kehidupan di alam terbuka. Melalui kegiatan perkemahan yang terstruktur dan penuh tantangan, anak-anak belajar mandiri, mengatasi kesulitan, bekerjasama, dan yang terpenting, disiplin dalam menjalankan tugas dan aturan perkemahan. Disiplin menjadi fondasi bagi keberhasilan setiap petualangan dan tugas yang diemban selama KEMARI.

Penelitian dalam jurnal internasional seperti “The Impact of Scout Activities on Character Development in Adolescents” (Park & Johnson, 2021) menunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam kegiatan kepramukaan secara signifikan berkorelasi positif dengan perkembangan karakter, termasuk kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemampuan sosial. Latihan yang teratur dan terstruktur dalam Pramuka membantu peserta didik membangun kebiasaan positif dan internalisasi nilai-nilai luhur. Lebih lanjut, buku “Developing Independence in Children Through Outdoor Activities” (White & Green, 2022), menyatakan bahwa kegiatan di alam terbuka seperti perkemahan memberikan kesempatan unik bagi anak-anak untuk mengembangkan kemandirian melalui pengelolaan diri dan mengatasi tantangan lingkungan.

Dalam konteks nasional, Jurnal Pendidikan Karakter (Wijaya & Sari, 2022) memaparkan studi tentang implementasi nilai-nilai kepramukaan dalam kurikulum sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi prinsip-prinsip Pramuka, termasuk kedisiplinan dalam setiap kegiatan, mamp meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya keteraturan dan tanggung jawab dalam belajar maupun berinteraksi sosial. Senada dengan itu, jurnal nasional “Peran Ekstrakurikuler Pramuka dalam Menumbuhkan Kemandirian Siswa Sekolah Dasar” (Setiawan & Putri, 2023), menyoroti dampak positif kegiatan perkemahan Pramuka terhadap peningkatan kemandirian siswa melalui pelatihan keterampilan bertahan hidup dan pengelolaan diri.

Lebih lanjut, buku “Pembentukan Karakter Melalui Ekstrakurikuler Pramuka di Era Digital” (Setiawan, 2023) menggarisbawahi bahwa kedisiplinan dalam mempersiapkan perlengkapan kemah, mendirikan tenda, memasak, dan menjaga kebersihan lingkungan perkemahan, seperti yang kami lakukan dalam KEMARI, melatih anak-anak untuk terorganisir, bertanggung jawab, dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Keterampilan ini menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan kehidupan di luar lingkungan sekolah dan keluarga. Buku “The Outdoor Classroom: Promoting Independence and Resilience” (Anderson, 2025) juga menekankan bahwa kegiatan di luar ruangan yang menantang namun aman membantu anak-anak mengembangkan resiliensi dan kemandirian emosional.

Di area perkemahan yang telah disiapkan, di bawah bimbingan Ustadzah Wini dan kami semua, para Siaga dengan antusias mengikuti setiap instruksi. Mereka belajar mendirikan tenda dengan rapi, menyiapkan peralatan makan dengan tertib, dan mengikuti jadwal kegiatan dengan disiplin. Semangat kemandirian terpancar dari setiap usaha mereka.

Malam semakin larut, diiringi suara jangkrik dan hangatnya api unggun. Di mata anak-anak itu, aku melihat bukan hanya kelelahan setelah seharian beraktivitas, tetapi juga pancaran kemandirian dan kedisiplinan yang semakin kuat. KEMARI, Kemah Makin Mandiri, bukan hanya tentang tidur di tenda, tetapi tentang menanamkan karakter yang tangguh, karakter yang akan membimbing mereka menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab di masa depan, seperti harapan SD Al Hikmah Surabaya. Dan aku, sebagai Yanda Pramuka Siaga, merasa bangga menjadi bagian dari petualangan heroik mereka dalam menaklukkan tantangan kemandirian. (*)

menuliscerpenpramuka&persahabatan Cerpen ke 20