DALAM panggung politik Indonesia, ada dua hal yang pasti, jalan berlubang dan kasus korupsi yang menguap misterius. Kini, giliran Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang terseret dalam pusaran kasus suap. Sebuah drama atau strategi politik? Sambil menikmati liburan natal, yok kita bedah tersangkanya Hasto jelang diberlakukannya PPN 12 persen.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pernah berkata, “PDIP akan diacak-acak!” seperti seorang peramal ulung di sinetron kolosal. Tak butuh waktu lama, ucapan itu seolah menjadi kenyataan. Hasto ditetapkan tersangka. Kita harus bertanya, ini kebetulan, atau skenario ala drama politik? Apakah ada aktor bayangan yang dengan rapi menyusun plot ini?
Nama Harun Masiku kembali muncul. Legenda yang sudah lebih sering disebut dari bintang sinetron terkenal. Sampai hari ini, dia masih buron. Ada teori mengatakan, Harun sebenarnya sudah menjadi agen rahasia negara tetangga, menjalankan operasi tingkat tinggi. Benarkah? Atau ini sekadar taktik mengalihkan perhatian publik?
KPK bilang, Hasto membantu Harun kabur. Bahkan sampai memerintahkan HP direndam di air. Ini serius? Kalau begini, teknologi penyidikan kita kalah canggih dengan strategi kabur model film spy thriller.
Ronny Talapessy, juru bicara PDIP, memastikan Hasto kooperatif. Tapi kooperatif ini ambigu, bisa berarti “taat hukum” atau “taat kepada skenario besar.”
Konspirasi merebak. Apakah ini langkah sistematis untuk menghancurkan PDIP menjelang diberlakukannya PPN 12 persen? Atau memang Hasto murni tersandung kasus? Kalau benar hukum ditegakkan, kenapa Harun Masiku masih seperti hantu gentayangan di berita?
Melihat ini semua, rasanya kita tak lagi perlu nonton sinetron. Drama politik Indonesia sudah cukup menyuguhkan hiburan kelas berat. Seorang Sekjen partai besar terjerat kasus, buron tetap misterius, dan ketua partai berperan seperti peramal. Ini bukan hanya politik, ini teater epik dengan tiket gratis untuk rakyat.
Jika Hasto benar bersalah, biarlah hukum berjalan. Tapi jika ini upaya menghancurkan PDIP secara politik, siap-siap saja drama politik ini masuk musim baru dengan judul lebih panas. Ingat, Harun Masiku masih buron. Jangan-jangan, dia hanya menunggu waktu untuk jadi kandidat calon presiden berikutnya.
Tunggu episode berikutnya. Di mana politik selalu lebih absurd dari teori konspirasi paling liar sekalipun.
Pantun dulu ya, wak!
Hujan turun di sore hari,
Petir menyambar di langit kelam.
Hasto tersangka jadi berita hari ini,
Banteng terdiam, siapa yang hendak menyelam?
Di pasar malam beli durian,
Jangan lupa beli rambutan.
Hukum berjalan atau permainan,
Politik gaduh, rakyat kebingungan.
#camanewak
Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar