Muslimin Lamongan
HATIPENA.COM – Hanya istriku setia menemani lelaki bersepeda tua. Hanya tercinta rela makan semangkok mi berhari-hari. Hanya kekasih tersenyum memanis pahit kopi. Menjaga malam, tanpa lelap doa tulus suami menulis administrasi guru. Hanya tulisan bukan pendapatan. Honor vakasi tak seberapa, sigap bekerja bantu keluarga. Tak berhasrat perhiasan, tak terbujuk perjubahan. Lelaki pergi-pulang selamat tenang hati mendambai. Segala sahaja disyukuri, sehat jiwa raga pinta tak henti.
Hanya istriku mau bersepeda tua menembus rinai hujan. Senja ini basah tubuh bening jiwa meluruh gerah. Dan pawang pun mengurung mantra. Membiarkan hujan sepasang kekasih lepaskan beban merdeka hati. Semakin deras menerabas genangan kegamangan. Hujan adalah anugerah semesta menumbuh asa.
Esok pagi, sepanjang memutari alun-alun lamongan, hembusan nafas cinta mengembun bening. Nasi boran ikan bandeng bersamamu gayeng. Khawatir enggan singgah, percaya segala terjadi terbaikNya. Hanya istriku yang sanggup meredam gemuruh aduhku. (*)
Lamongan, 12 Mei 2025