Pipiet Senja
Ingin kukabarkan kepada dunia
tentang penyintas thalassemia
sosok mirip drakula sepanjang masa
bukan salah bunda mengandung
bukan keliru bapak melindung
apa daya tiap dua pekan
menatih langkah ringkih
menghampiri selang rona memerah
Ingin kukabarkan kepada dunia
masa kanak-kanak yang kerap diperundung
anak nakal menghina-dina
meneriakkan lantang dan melecehkan
perutku yang buncit
mataku yang menguning
dan hidungku yang melesak
mujurlah otakku cemerlang
hingga bisa kulawan mereka
dengan angka-angka gemilang
berdiri aku di arena cerdas-cermat
kuangkat tinggi-tinggi setiap piagam penghargaan
Wahai, dunia, dunia yang tak ramah
lihatlah si drakula ini ternyata bisa berlaga
meskipun tim medis telah memvonis
harapan hidupku tipis di masa remaja
namun, aku terlahir sebagai anak pejuang ‘45
bapakku senantiasa menyemangati
ibuku senantiasa mengetuk pintu langit
mereka mendoakanku selalu
tetaplah ikhtiar, anakku
jangan pernah menyerah
jika Allah Swt berkenan tiada yang musykil
Kun fayakun!
Ingin kukabarkan kepada dunia
masa remaja yang penuh dukalara
kembang kemboja berguguran
tampak dari jendela perawatan
malam-malam dirundung kidung kematian
sebelah menyebelahku tak tahan
mengucapkan selamat tinggal
sampai jumpa di kampung akhirat
Sungguh, tiada bunga mewangi
apalagi asmara nan sarat gairah
terbaring aku tak berdaya
bergulat dengan aura kematian
setiap detak jantungku
seakan hendak henti berdetik
tangan malaikat maut
seolah siap menjemput
Dengarlah, detak-detak mesin pencatat
nadiku tak teraba lagi
tiga pekan dinyatakan mati suri
ketika keluarga meyassinkan
mereka telah ikhlas melepasku pergi
seketika mataku melotot dan minta makan, saudaraku
Wahai, takdir, takdirku penyintas thallasemia
inilah si ringkih yang telah divonis
tipis asa peri kehidupan; tiga kali terjadi
ternyata kun fayakun!
Hari ini aku masih berdiri di sini
mengabarkan kepada dunia melalui puisiku
kubayangkan wajah Professor yang suka menggodaku
eh, ini pasienku yang seniman itu, masih hidup ya?!
Kali ini akan kujawab dengan sumringah
Iya, Prof, aku masih hidup
Lihatlah, kaki-kakiku masih menapak
Artinya aku bukan arwah apalagi kuntilanak
Wahai, anak-anak penyintas thalassemia sedunia
Ingat, jangan pernah menyerah
Allahu Akbar!
Jakarta, 16 Februari 2023