Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Karma Keluarga Darmo

December 21, 2024 16:56
Foto: Masya Firdaus
Foto: Masya Firdaus


Karya: Masya Firdaus

Aduh sakit Darmo pelan-pelan bukan bajunya, ucap ibu Warsinah, yang sudah lemah tak berdaya hampir satu tahun tergeletak dalam pambaringan. Sudah bagus ada yang ngurusin. Anak ibu banyak mana ga ada yang mau ngurusin, ucap Darmo dengan garangnya.

Sementara keenam bersaudara sedang sibuk rapat keluarga di wasap, bagi-bagi tugas untuk keperluan ibundanya. Aris sudahlah kamu yang pegang dana perawatan ibu, ucap Sinta dan saudara lainnya. Kalau kita semua kirim ke Mas Darmo uang tidak dibelanjakan keperluan ibu, busy senang-senang sebdiri. Baiklah adikku kalau kalian sudah mempercayakan dana perawatan ibu.

Dasar! adik kurang hajar sudah bagus ibu ada yang ngerawat, kenapa uang kiriman adik tidak tidak melalui rekeningku. Darmo sangat marah naik pitam sambil menuding ibunya, anak-anak ibu semua durhaka. Ibu Warsinah hanya bisa menangis lelehan air matanya berderai di pipinya.

Ibu sawah jatah ibu yang sudah diwasiatkan bapak saya jual buat makan ibu kurang kiriman uang dari adik-adik. Tapi jangan bilang adik-adik ancam Darmo. Baiklah Darmo,ucap ibu warsinah tak berdaya.

Bahkan buakan jatah ibu saja jatah adik-adiknyapun semua dijual. Kiriman uang dari uang adik-adiknya pun lalap dan pempres yang berbal-bal untuk satu bulan di jualnya jarang di pakaikan ibu hingga bagian belakang luga berlobang besar kerena jarang di ganti pempresnya. Jarang di beri makan hingga badang kurus kering.

Uang hasil jual tanah buat foya-foya besama anak istrinya dan untuk selingkuahannya. Ibunanya tak kuat lagi melihat tingah laku Darmo tensi darahnya naik tinggi tak bisa diselamtkan lagi nyawanya. Darmopun kena karma hidup jadi gembel tak ada bisa dimanfaatkan lagi. Karana sisa sawah yang terjual sama adik-adiknya diwakafkan buat anak yatim.

Jakarta, 21 Desember 2024