Catatan Lepas Thohir Adok Suttan Sekata
HATIPENA.COM – Judul ini hasil improvisasi saya, karena rasa kagum saya pada ketiga orang pada saat penyerahan Rp13 triliun dari hasil sitaan korupsi CPO. Ketiga orang tersebut kebetulan berbadan besar dan tinggi dan perutnya relatif besar “ndut” dan mereka itulah si kumis (Burhanudin si kumis tebal Jaksa Agung ), si koboy (Purbaya Menkeu) dan di bawah kendali si gemoy (Prabowo Subianto Presiden RI).
Saya kebetulan sudah purnatugas ASN, berarti umur sudah lebih 60 tahun dan baru kali ini melihat lewat berita bahwa ketiga pemimpin Indonesia bersatu menyita uang yang jumlahnya di luar nalar masyarakat Indonesia Rp13 triliun lebih, karena saking banyaknya uang pecahan seratus ribu, kantor Kejaksaan Agung nggak muat untuk menampungnya, sehingga cukup diwakili dengan jumlah Rp2,4 triliun lebih… Prestasi yang menurut catatan dan bacaan saya, sangat fenomenal selama Indonesia merdeka.
Kombinasi Tri “Ndut” ini sangat mencerahkan untuk Indonesia ke depan. Saya punya catatan khusus pada si kumis dan si koboy yang profesional dan bukan petugas partai politik.
Dengan mereka nonpartisan, sehingga perintah si gemoy sangat ditaati secara profesional. Kelincahan mereka dalam memaknai perintah sungguh patut diacungi jempol. Beberapa catatan membongkar carut marut pertamina, timah, CPO yang nilai korupsinya di luar nalar rakyat Indonesia dengan jumlah triliun
Selanjutnya muncul si koboy dengan latar belakang sarjana elektronik ITB dan doktoral ekonomi, membuka wawasan/ cakrawala tentang distribusi uang yang dimiliki pemerintah Indonesia, bermula dari rapat dengan DPR bahwa pemerintah punya simpanan uang di Bank Indonesia dan keluarlah kebijakan agar ekonomi bergerak dengan menggelontorkan dana Rp200 triliun pada bank pemerintah (Bank Himbara).
Rakyat pun mulai menyanjungnya dan tiada hari tanpa berita si kobo Dengan gaya ceplas ceplos, berani, jujur dan bicara dengan bahasa sederhana, si koboy pun jadi idola baru. Selanjutnya dia mulai menata pajak, bea cukai, APBN dan mulai menjawab kritikan bahwa menkeu bukan hanya kasir tapi punya tanggung jawab dalam penggunaan uang negara. Dengan kewenangan yang luas ini, mulailah ada beberapa lembaga/ kementerian, pemda yang menggunakan APBN seperti cacing kepanasan.
Kalimat si koboy yang viral, bila penggunaan APBN tidak langsung berhubungan dengan ekonomi rakyat dan daya serap rendah, uangnya ditarik. Dengan gaya koboy, mulailah keluar kata-kata dari yang tidak senang bahwa menkeu baru songong dan sejenisnya.
Rupanya kedua gaya dari si kumis dan si koboy sangat disenangi sama ***big boss *** si gemoy… Bila kombinasi Tri “Ndut” ini langgeng dan diperkuat, kok perasaan saya masa depan Indonesia akan cerah. Kalau pinjam istilah si koboy, rakyat Indonesia bisa *** kaya bersama *** pada saat hidup di dunia dan masuk surga bila ketemu di akhirat kelak…
Si kumis mempunyai latar belakang jaksa murni, dan relatif kurang menonjol dalam meniti karier sebagai jaksa dan begitu juga halnya dengan si koboy yang punya latar belakang sebagai pegawai perminyakan dan marketing. Tapi bila sudah didukung penuh oleh big boss si gemoy, rasanya kemampuan yang dimiliki akan terpancar secara total dengan berbagai gaya yang dimiliki.
Untuk menutup catatan ringan ini, saya kutip firman Allah pada QS Albaqarah ayat 201 yang biasa disebut doa sapu jagat ***Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka. (*)
Bandar Lampung, 23102025