Puisi Esai Masuk Islamnya Angelina Jolie
Oleh Ahmadie Thaha
-000-
HATIPENA.COM – I. Dunia Mengira Dia Telah Sempurna
Mereka bilang dia punya segalanya —
ketenaran yang menggema di lima samudra,
kekayaan yang seolah membeli langit dan bintang,
kecantikan yang membuat cermin kehilangan kata.
Tapi di balik cahaya lampu sorot,
di balik senyum yang dibekukan di sampul majalah,
ada lubang sunyi yang menganga:
sebuah bisikan yang tak pernah berhenti,
“Doa apa yang mampu mengisi kekosongan
yang tak dapat ditebus oleh Oscar atau opini?”
-000-
II. Hidayah Datang Seperti Fajar
Tak ada gemuruh malaikat turun dari langit,
tak ada berita utama atau siaran darurat —
hanya desir lembut yang makin nyaring
di tengah malam yang sepi,
saat ia menengadah tangan
untuk anak-anak yang remuk di Sudan,
untuk perempuan sunyi di perbatasan Kabul.
Dunia mencatat aksinya,
tapi tak pernah mencatat air matanya
yang luruh dalam sujud pertama,
saat ayat-ayat suci itu tak lagi asing,
tapi seperti suara dari rumah yang terlupakan:
“Tak perlu lari lagi,
Aku sudah menunggumu.”
-000-
III. Badai dan Sajadah
Netizen mencibir:
“Dia gila —
menukar gaun sutra dengan jilbab,
menukar panggung gala dengan tasbih kayu?”
Tapi mereka tak tahu:
Angelina Jolie yang selama ini mereka kagumi
hanyalah siluet yang ditenun kamera.
Kini ia bangkit,
bukan dari puing popularitas,
tapi dari reruntuhan kepalsuan.
Ia tak kehilangan arah,
ia baru menemukan arah kiblatnya.
-000-
IV. Penyerahan Bukanlah Kekalahan
Di lantai hotel yang dingin,
ia belajar bahwa kekuatan bukanlah genggam
melainkan leher yang lentur
untuk tunduk kepada Yang Abadi.
“Ini bukan tentang aku,” katanya,
kepada kamera yang terus memaksa.
“Ini tentang bagaimana akhirnya
aku bisa mencintai tanpa pamrih —
seperti langit yang memeluk bumi
tanpa pernah meminta kembali.”
-000-
V. Diam adalah Revolusi
Ia tak lagi menjawab umpatan.
Di bandara, di red carpet, di mushola kecil,
ia hanya tersenyum —
seperti seseorang yang tahu rahasia
yang tak dapat dicuri lensa.
Keheningannya jadi gemuruh
bagi mereka yang paham:
kadang, revolusi paling berani
adalah berjalan sendirian
menuju cahaya yang hanya kau lihat.
-000-
VI. Lahir Kembali dalam Nama-Nya
Hollywood menawarinya mahkota,
tapi ia memilih sajadah yang compang.
Bukan karena miskin,
tapi karena kaya —
bukan oleh dolar,
tapi oleh makna yang mengakar.
Kini, saat ia menyuapi yatim di Aleppo,
bibirnya bergetar membaca firman
yang lebih syahdu dari skenario mana pun.
Dunia menyebutnya radikal.
Ia menyebutnya pulang.
-000-
Epilog: Catatan untuk Oprah
“Lihat aku, temanku —
hidayah bukan kilat yang membakar,
tapi hujan lembut yang melubangi batu.
Aku hanya kebetulan terkenal,
tapi hausku sama dengan mereka
yang diam-diam menangis
di sela rapat, pesta, dan pencapaian semu.”
Dan di sudut layar kecil,
jutaan hati berbisik:
“Jika Jolie bisa menemukan cahaya,
mungkin aku juga bisa.” (*)
Cak AT – Ahmadie Thaha
Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 16/5/2025
Catatan:
Dunia gempar dengan masuk Islamnya Angelina Jolie. Sesudah dirumorkan lama, ia kini tampil di muka umum dengan mengenakan jilbab. Atas fakta ini, Oprah Winfrey membuat video panjang, berisi narasi saja, sekadar narasi, ihwal perjalanan spiritual sobatnya ini. Sementara Danzel Washington menjelaskan, juga dengan video, bahwa Angelina Jolie masuk Islam karena membaca al-Qur’an.