HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Lut Tawar dan Air Mata yang Ikhlas

May 12, 2025 05:38
IMG-20250512-WA0006

Puisi Esai L K Ara

HATIPENA.COM – Tak ada tepuk tangan, tak ada sorak
hanya suara dayung,
dan kayu yang bergeser di atas air yang menahan nafasnya.
Di Kampung Mendale,
cangkul padang ditarik ke tepi
dengan dua boat dan sepenuh hati.

Wabup Muchsin Hasan berdiri di sana
bukan sebagai pejabat yang menggertak,
tapi sebagai lelaki yang mengerti luka
di balik tumpukan papan dan tambatan harapan
yang perlahan dilepaskan oleh para pemiliknya.

“Mari kita ikhlaskan,” katanya,
dan kata itu menyeberangi danau
seperti angin yang tak memilih daratan.
Karena di sinilah:
rezeki, ekologi, dan sejarah berkelindan,
dan tak semua orang rela
menggulung tempat makannya demi langit yang lebih biru.

Apa arti kepemimpinan?
Bukan kerasnya suara,
tapi kehadiran yang membujuk tanpa menekan,
meyakinkan tanpa menghukum.
Dan sore itu,
di tengah danau yang pernah direbut air mata,
seorang pemimpin membuktikan dirinya
dengan diam yang menyentuh,
dengan kehadiran yang membuat orang membuka genggamannya.

Bendera perpres pun berkibar dari jauh:
revitalisasi selama lima tahun,
dari APBN,
dari pusat yang melihat telaga ini sebagai masa depan.
Tapi masa depan, seperti danau,
harus dibersihkan dulu dari kepentingan pribadi
yang menancap di perutnya seperti cangkul padang
yang terlalu lama mengais,
tanpa sadar telah mencederai.

“Terima kasih,” katanya pelan,
bukan karena politik,
tapi karena benar-benar melihat
ikhlas itu masih mungkin hidup
di antara penduduk yang tidak banyak bicara,
tapi tahu kapan waktunya melepaskan.

Dan Lut Tawar diam,
seperti sedang mencatat nama-nama
yang telah menyelamatkannya
tanpa sorotan kamera,
hanya demi langit dan air
yang bersih dari tamak.

Catatan Kaki:
1. Cangkul padang adalah struktur rakit terapung semi permanen yang digunakan sebagai tempat usaha atau berteduh di atas permukaan Danau Lut Tawar, yang belakangan dinilai merusak ekosistem.
2. Wabup Aceh Tengah, Muchsin Hasan, menyaksikan langsung pembongkaran cangkul padang oleh warga secara sukarela di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan.
3. Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah telah menerbitkan surat teguran terhadap 175 pemilik cangkul padang.
4. Danau Lut Tawar masuk dalam Program Revitalisasi Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025, tercantum di lampiran 4 sebagai objek revitalisasi dengan dukungan APBN selama lima tahun ke depan.
5. Muchsin Hasan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah membongkar secara sukarela, seraya berharap upaya ini mendorong kesadaran kolektif demi kelestarian danau. ‎