Fanny J Poyk
HATIPENA.COM – Paham tentang sebuah ideologi kadang menjerat seseorang menjadi sosok dengan fanatisme berlebihan. Contohnya Robinson William yang menembak Charlie Kirk.
Pemuda ini sosok yang terlihat baik, Kristen taat, cerdas, namun di balik keluguan dan innosen penampilannya, ia juga penganut politik anti fasis yang militan. Ia termasuk pembela penyimpangan gender yang kerap didengungkan Charlie di dalam pidato-pidatonya.
Ketidaksetujuan akan sikap Charlie Kirk, membuat ia mengambil keputusan untuk menembaknya hingga tewas, seluruh dunia menangisi kepergiannya. Dan Robinson si pemuda yang tidak pernah terlibat tindak kriminal itu, tidak juga pro pada affiliasi situasi dunia yang berkaitan dengan Palestina, mengambil keputusan nekat yang sesuai dengan pilihan politiknya yaitu anti fasis tadi, mengirimkan peluru ke leher Charlie bapak beranak dua yang baru berusia 31 tahun hingga tewas.
Sikap William bila diksitkan dari pendapat filsuf Prancis Albert Camus, adalah absurditas yang tak bisa diterima dengan akal sehat. Namun begitulah kenyataan yang terjadi. Generasi muda atau gen-z yang menyimpan rasa tidak suka di hati mereka, akan berubah menjadi sosok dengan perilaku yang berada di luar nalar kemanusiaan secara normal. Contohnya seperti yang terjadi di Nepal.
Apakah dunia telah berada di persimpangan jalan hingga membuat perilaku seseorang menjadi agresif dan mengambil tindakan yang berada di luar nalar? Entahlah. Dan ketika kita membaca berita tentang kisah seorang pemuda kaya yang genius, rajin belajar hingga di usia muda telah menjadi doktor atau professor, lalu saat semua sudah tercapai ia memilih tidak mau bekerja hanya ingin tidur-tiduran saja di apartemennya karena merasa capek disuruh belajar melulu, membuat manusia bumi tercengang.
Tampaknya, perjalanan waktu di bumi ini berjalan ke arah anomali perilaku. Gen-z bersama paham fanatismenya merasa kehidupan ini sekolah tak adil, manusia tua dengan generasi sebelumnya yang masih menganut paham primordialisme dengan tradisi kuno, menganggap manusia telah penuh dengan dosa hingga bertindak sesuka mereka tanpa memikirkan efek yang ditimbulkan.
Ok, jika demikian ngeri juga berada di luar rumah, takut nanti yang terkena waham-waham psikosomatis, akan menyangka kita musuh terselubungnya. Ih, amit-amit…(*)
#RIP Charlie Kirk