Ilustrasi : AI/ Ririe Aiko
Karya : Ririe Aiko
Puisi Esai yang terinspirasi dari kasus tentang Jennifer Pan pada tahun 2010 di Kanada, seorang wanita berusia 24 tahun yang mengatur pembunuhan berencana terhadap orangtuanya, karena tertekan dengan perlakuan orangtuanya sejak kecil, yang selalu menuntutnya sempurna secara akademis.
HATIPENA.COM – Di rumah yang penuh trofi dan angka,
Aku tumbuh seperti mawar kaca
cantik di luar, namun penuh duri
Emosi tumbuh terpendam
Pelan menjadi duri yang semakin menajam
Tanganku gemetar setiap kali pena
menari di atas kertas ujian,
sebab nilaiku bukan hanya angka,
tapi juga batas antara cinta dan hukuman.
Ayah dan Ibu membangun dinding harapan,
tinggi, tak tergapai.
Mereka berkata:
“Jadilah dokter, jadilah bintang,jadilah apa pun yang pertama, tapi jangan pernah jadi kedua!Karena angka dua adalah kegagalan”
Mereka tidak pernah tahu,
di balik rapor yang gemilang,
aku memendam sakit terdalam,
aku kehilangan waktu bermain di masa kecilku,
les dan segala kursus melalap masa mudaku.
aku menunda lelahku, laparku dan sedihku,
berjuang hanya demi memenuhi sebuah harapan kesempurnaan
sampai aku mulai memanipulasi data
mengubur mimpiku menjadikan mimpi mereka nyata
mereka tertawa bangga
cukup, membuatku tenang sementara
Tapi kebohongan tetaplah terbongkar
aku tak pernah masuk universitas unggulan
hanya selisih sedikit dari kesempurnaan
nilai B mulai menjadi aib kelam
aku mulai diadili
seperti penjahat yang menunggu vonis mati
tiba-tiba aku bukan lagi anak kebanggaan mereka, (1)
melainkan noda di kisah sukses keluarga.
cacat di dunia mereka yang sempurna,
8 November 2010
Aku mulai menulis ulang takdirku,
bukan dengan pena,
tapi dengan rencana kematian sempurna (2)
ku buat sebuah sandiwara
kuhabisi tuntutan angka dengan peluru yang kusewa.
tanpa cela, tanpa cela.
itulah yang kurencana
pengakhiran dunia penuh angka
“Maafkan aku, Bu…”
Aku bukan pembunuh, (3)
hanya seorang anak yang mencoba terbebas
dari penjara angka-angka. (*)
Catatan
(1)https://intisari.grid.id/read/034068711/kasus-jennifer-pan-kala-anak-emas-menjelma-jadi-otak-pembunuhan-orang-tua-sendiri
(2)https://id.wikipedia.org/wiki/Jennifer_Pan
(3)https://www.grid.id/read/043280245/selalu-dianggap-anak-emas-jennifer-pan-tega-sewa-pembunuh-bayaran-untuk-bunuh-orangtuanya-karena muak.