Penulis : Ririe Aiko
HATIPENA.COM – Sebagai seorang penulis, saya kerap mendapat pertanyaan, “Mengapa memilih jalan ini?” Sebuah pertanyaan yang sering kali disertai tatapan heran, seolah menulis adalah keputusan yang irasional. Dalam pandangan banyak orang, menulis bukanlah profesi yang menjanjikan kemapanan finansial. Banyak penulis yang hidup dengan dompet tipis, karyanya hanya dibaca segelintir orang, dan nama mereka tenggelam dalam lautan tulisan yang terus bertambah setiap hari.
Namun, di balik semua itu, ada alasan yang membuat saya bertahan. Bukan semata karena cinta pada kata-kata, tetapi karena menulis adalah cara saya berbagi, berbagi ilmu, berbagi inspirasi, berbagi kebaikan. Dalam setiap paragraf yang lahir dari pikiran dan hati, ada nilai yang mungkin akan hidup lebih lama dari usia saya sendiri.
Menulis bukan sekadar pekerjaan; ia adalah bentuk kontribusi bagi kehidupan. Kata-kata yang dituliskan hari ini mungkin hanya menjangkau beberapa orang, tapi siapa tahu, suatu saat ia akan sampai kepada seseorang yang benar-benar membutuhkannya. Satu kalimat bisa mengubah perspektif, satu kisah bisa memberi harapan, dan satu gagasan bisa menyalakan semangat dalam diri seseorang yang tengah putus asa.
Pada akhirnya, menulis adalah investasi dalam keabadian. Jika harta bisa habis, jika jabatan bisa tergeser, maka kebaikan yang tertulis akan tetap mengalir, bahkan ketika penulisnya telah tiada.
Dan bukankah setiap kebaikan, sekecil apa pun, akan mengundang kebaikan-kebaikan yang lain?
Jadi, meskipun kantong seorang penulis bisa saja tipis, ia tetap kaya dalam cara yang lain, kaya dalam warisan pemikiran, kaya dalam jejak kebaikan, dan kaya dalam keberanian untuk menyuarakan hal-hal yang bermakna. Dan itu sudah lebih dari cukup.(*)