Oleh: Rizal Tanjung
HATIPENA.COM – Lukisan tanpa judul karya Herisman Tojes ini menampilkan eksplorasi visual yang mendalam dalam nuansa monokrom dengan aksen merah mencolok di tengahnya. Dengan komposisi yang kompleks, karya ini memadukan unsur abstraksi dan bentuk yang menyerupai anatomi makhluk hidup atau bahkan sebuah entitas mekanis. Warna dominan hitam dan abu-abu memberikan kesan suram dan misterius, sementara sentuhan merah yang kecil tetapi mencolok di pusatnya menambah dimensi dramatik dalam interpretasi visual.
Tekstur yang beragam terlihat jelas dalam lukisan ini, menciptakan kesan kedalaman dan kompleksitas. Teknik sapuan kuas yang kasar serta efek tekstural dari cat menambah unsur ekspresif pada karya ini, seakan-akan menggambarkan sesuatu yang terluka, retak, atau mungkin dalam proses transformasi. Penggunaan elemen-elemen seperti garis-garis tajam dan pola yang menyerupai jaringan atau struktur biologis juga memperkuat kesan perpecahan atau rekonstruksi suatu bentuk.
Dari sudut pandang simbolik, lukisan ini dapat diinterpretasikan sebagai representasi dari konflik batin, kehancuran, atau bahkan kebangkitan dari sesuatu yang sebelumnya hancur. Bentuk yang menyerupai sayap atau kerangka bisa diasosiasikan dengan metamorfosis, seperti kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya atau burung yang bangkit dari abu. Dengan tidak adanya judul, lukisan ini membebaskan interpretasi bagi setiap penikmatnya, memungkinkan mereka untuk menemukan makna personal berdasarkan pengalaman dan emosi masing-masing.
Kritik
Sebagai sebuah karya seni, lukisan ini menunjukkan kekuatan ekspresi yang intens. Namun, ada beberapa aspek yang dapat dikritisi baik dari segi teknis maupun konseptual.
Teknik dan Eksekusi
Secara teknis, Herisman Tojes menampilkan keterampilan yang luar biasa dalam menciptakan tekstur dan efek visual yang kompleks. Namun, penggunaan warna yang didominasi monokrom dengan hanya sedikit aksen merah mungkin bisa lebih dieksplorasi agar tidak terasa terlalu tertutup dalam suasana suram. Misalnya, penambahan gradasi warna atau pencahayaan yang lebih dinamis bisa memberikan kedalaman yang lebih tajam.
Selain itu, meskipun tekstur dan pola dalam lukisan ini sangat menarik, ada bagian tertentu yang tampak sedikit terlalu padat, membuat mata sulit untuk menemukan fokus utama. Jika sang seniman ingin mempertahankan kesan abstrak, mungkin akan lebih efektif jika ada kontras yang lebih jelas antara area yang penuh detail dengan area yang lebih tenang.
Komposisi dan Struktur
Dari segi komposisi, lukisan ini menarik karena memiliki keseimbangan antara bentuk geometris dan organik. Namun, keberadaan elemen-elemen tajam yang saling bertumpuk membuat struktur visualnya sedikit terlalu sibuk. Ini bisa mengurangi efek emosional dari focal point, yang tampaknya berada di tengah dengan warna merah sebagai pusat perhatian.
Sang seniman bisa mempertimbangkan untuk memberikan lebih banyak ruang kosong (negative space) agar elemen-elemen utama dalam lukisan ini lebih menonjol dan memiliki dampak yang lebih kuat. Dengan demikian, mata penonton bisa lebih fokus pada narasi visual yang ingin disampaikan.
Konsep dan Makna
Tanpa adanya judul, lukisan ini memberikan kebebasan interpretasi yang luas bagi penikmatnya. Namun, hal ini juga bisa menjadi pedang bermata dua—tanpa petunjuk sedikit pun dari seniman, penonton mungkin kesulitan untuk memahami pesan atau emosi yang ingin disampaikan.
Jika karya ini memang dimaksudkan untuk membiarkan penonton menafsirkan sendiri, mungkin beberapa petunjuk kecil bisa diberikan dalam bentuk simbol-simbol yang lebih eksplisit. Misalnya, penggunaan bayangan yang lebih jelas atau elemen-elemen yang bisa diasosiasikan dengan konsep tertentu seperti harapan, penderitaan, atau perjuangan.
Selain itu, jika lukisan ini merupakan refleksi dari suatu peristiwa atau emosi tertentu, mungkin akan lebih menarik jika ada narasi yang sedikit lebih jelas di balik penciptaannya. Hal ini akan membantu audiens untuk lebih memahami dan merasakan kedalaman pesan yang ingin disampaikan oleh Herisman Tojes.
Lukisan tanpa judul ini merupakan karya yang kuat dalam hal ekspresi visual, komposisi, dan teknik tekstural. Dengan nuansa monokrom yang dramatis serta elemen merah sebagai titik kontras, karya ini berhasil membangun atmosfer yang penuh misteri dan intensitas emosional.
Namun, ada beberapa aspek yang bisa ditingkatkan, seperti keseimbangan komposisi, penggunaan warna yang lebih variatif untuk meningkatkan kedalaman visual, serta pemberian sedikit konteks atau simbol yang lebih eksplisit untuk memperkuat narasi.
Secara keseluruhan, karya ini menunjukkan potensi besar dalam ranah seni abstrak dan ekspresionisme. Dengan eksplorasi lebih lanjut, Herisman Tojes bisa semakin mengasah gayanya agar lebih unik dan berdampak lebih dalam bagi para penikmat seni.(*)
2025