Resensi Karya Patung “Keluarga Kecil” (2025) – Jon Wahid
Oleh: Rizal Tanjung
Judul: Keluarga Kecil
Seniman: Jon Wahid
Tahun: 2025
Media: Kayu dan bahan tekstil
Dimensi: Bervariasi (tiga figur dengan perbedaan tinggi)
HATIPENA.COM – Karya “Keluarga Kecil” karya Jon Wahid merupakan patung figuratif yang merepresentasikan konsep keluarga dalam bentuk minimalis dan simbolis. Tiga sosok dalam patung ini memiliki bentuk sederhana dengan bagian tubuh berbentuk silindris berlapis bahan berwarna hitam, sementara kepala berbentuk bulat dan berbahan kayu alami. Komposisi ini menampilkan kehangatan, kesederhanaan, dan kebersamaan dalam sebuah keluarga kecil.
Kesan monokrom dan tekstur yang halus dari bahan memberikan nuansa tenang dan penuh makna. Penggunaan warna hitam menciptakan kontras dengan kepala kayu yang alami, seakan menggambarkan keseimbangan antara tradisi dan modernitas.
Analisis dan Makna
Jon Wahid dikenal dengan pendekatan minimalis dan esensi emosional dalam karyanya. Dalam “Keluarga Kecil,” ia menyoroti tema kehangatan keluarga dengan cara yang sederhana tetapi penuh ekspresi. Ketiadaan detail wajah pada figur patung memberi kebebasan interpretasi kepada penonton, memungkinkan siapa pun untuk merasakan keterikatan dengan karya ini berdasarkan pengalaman pribadi masing-masing.
Dengan bentuk yang bersih dan komposisi yang harmonis, patung ini mencerminkan kesederhanaan hidup serta nilai kebersamaan dalam keluarga. Pemilihan material kayu juga dapat dimaknai sebagai simbol kehidupan yang alami dan ketahanan nilai-nilai keluarga di tengah arus perubahan zaman.
Perkembangan Seni Patung di Indonesia
Seni patung di Indonesia memiliki sejarah panjang, dimulai dari tradisi arca pada zaman Hindu-Buddha, seperti patung-patung di Candi Borobudur dan Prambanan. Pada masa kolonial, seni patung lebih banyak dipengaruhi oleh gaya Eropa, dengan bentuk realis yang digunakan dalam monumen dan peringatan sejarah.
Memasuki era modern, seniman seperti Edhi Sunarso dan Dolorosa Sinaga mulai mengeksplorasi bentuk yang lebih ekspresif dan konseptual. Seni patung tidak hanya sebagai representasi figuratif tetapi juga sebagai medium ekspresi sosial, politik, dan budaya.
Dalam beberapa dekade terakhir, seni patung kontemporer Indonesia berkembang dengan eksplorasi material yang lebih luas, termasuk kayu, logam, resin, bahkan benda-benda daur ulang. Seniman seperti Nyoman Nuarta dengan patung monumentalnya dan Eko Nugroho dengan pendekatan interdisipliner menunjukkan bahwa seni patung Indonesia semakin dinamis dan beragam.
Jon Wahid, dengan karyanya “Keluarga Kecil,” menghadirkan narasi personal dalam medium patung yang sederhana namun kuat dalam makna. Karyanya mencerminkan tren seni patung kontemporer Indonesia yang semakin eksploratif, mengutamakan simbolisme, dan menonjolkan kedalaman konsep.
“Keluarga Kecil” adalah karya yang merepresentasikan kehangatan dan harmoni keluarga dengan bahasa visual yang minimalis dan elegan. Dengan pendekatan simbolis yang kuat, Jon Wahid berhasil menghadirkan refleksi emosional yang dapat dirasakan oleh banyak orang. Karyanya menegaskan bahwa seni patung di Indonesia terus berkembang, tidak hanya dalam hal bentuk dan teknik, tetapi juga dalam kedalaman konsep dan pesan yang disampaikan.(*)
2025.