Oleh: Rizal Tanjung
HATIPENA.COM – Lukisan “Dua Mawar” karya Jeffenil St Pandeka, sebuah oil painting di atas kanvas, menampilkan dua bunga mawar dalam nuansa merah muda dengan latar belakang gradasi ungu dan putih. Karya ini menunjukkan teknik realisme yang kuat, berpadu dengan sentuhan impresionisme dalam penggunaan warna dan pencahayaan.
Analisis Artistik
Dalam dunia seni lukis, aliran realisme sering digunakan untuk menangkap keindahan objek dengan detail yang mendekati kenyataan. Jeffenil St Pandeka menunjukkan pemahaman yang baik akan tekstur, cahaya, dan komposisi. Detail kelopak bunga yang hampir menyerupai kain beludru memberikan kesan lembut, sementara pantulan cahaya pada mawar di bagian bawah menciptakan efek visual yang hampir fotografis.
Namun, latar belakang lukisan ini tampak memiliki pendekatan yang lebih impresionistik, mengingatkan pada teknik sapuan kuas pendek dan warna yang bercampur secara harmonis, seperti yang digunakan oleh Claude Monet atau Pierre-Auguste Renoir. Dengan perpaduan realisme pada objek utama dan impresionisme pada latar belakang, Jeffenil St Pandeka membawa gaya yang mirip dengan seniman kontemporer yang menggabungkan dua pendekatan ini, seperti Michael Klein dalam lukisan floralnya.
Makna dan Simbolisme
Bunga mawar sering kali melambangkan cinta, keindahan, dan ketahanan, dan dalam karya ini, dua mawar dengan perbedaan kecerahan menunjukkan kontras antara kemekaran penuh dan tahap pertumbuhan yang lebih rendah. Kombinasi warna latar belakang yang lebih gelap di bagian bawah dan lebih terang di atas dapat menggambarkan perjalanan hidup yang bertransisi dari kegelapan menuju cahaya
Lukisan ini tidak hanya menampilkan keindahan estetika tetapi juga teknik yang matang dalam memadukan realisme dan impresionisme. Karya Jeffenil St Pandeka dapat dikategorikan sebagai bagian dari neorealisme kontemporer, di mana seniman menggunakan pendekatan klasik dengan sentuhan modern dalam permainan tekstur dan warna. Karya ini memiliki daya tarik universal, baik bagi pecinta seni klasik maupun mereka yang mengapresiasi eksplorasi warna dan cahaya dalam seni modern.(*)
Padang, 26 Maret 2025