Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Resensi Lukisan “Nyanyian Alam” Karya Herisman Tojes

March 23, 2025 13:31
IMG-20250323-WA0051

Oleh: Rizal Tanjung

Judul: Nyanyian Alam
Media: Oil on Canvas
Tahun: 2010
Ukuran: 60×80 cm

HATIPENA.COM – Lukisan Nyanyian Alam karya Herisman Tojes merupakan sebuah representasi seni yang menggabungkan unsur surealisme dengan eksplorasi bentuk-bentuk abstrak dan imajinatif. Dengan teknik oil on canvas, pelukis menciptakan sebuah komposisi yang unik dan menggugah imajinasi. Dalam karya ini, kita melihat bagaimana instrumen musik, seperti biola dan bow (busur), diinterpretasikan dalam suasana yang menyerupai lanskap gurun dengan latar langit biru yang mendalam dan berputar.

Lukisan ini mengandung simbolisme kuat yang menggambarkan hubungan antara seni, musik, dan alam. Biola yang mengapung di angkasa dengan pusaran latar belakang biru mengesankan unsur dinamis, seolah-olah musik menjadi bagian dari energi alam itu sendiri.

Teknik Lukisan dan Eksekusi Artistik

Herisman Tojes menggunakan teknik cat minyak (oil on canvas) dalam menciptakan Nyanyian Alam. Teknik ini memungkinkan kedalaman warna yang kaya serta gradasi yang lembut, sehingga efek surealis dapat dicapai dengan lebih nyata. Beberapa aspek teknis yang menonjol dalam lukisan ini adalah:

  1. Penggunaan Warna

Dominasi warna biru pada latar belakang menciptakan kesan kedalaman dan misteri.

Warna tanah yang hangat dan lembut memberikan kontras dengan latar belakang yang dingin, menciptakan harmoni visual yang menarik.

Warna biola yang lebih gelap di beberapa bagian menambahkan dimensi dan realisme.

  1. Tekstur dan Sapuan Kuas

Teknik blending digunakan untuk menghasilkan efek langit berputar yang seakan bergerak, mendukung suasana surealis.

Sapuan kuas halus dan detail pada biola memperlihatkan keterampilan dalam menangkap bentuk realistis.

Tekstur tanah terlihat mengalir seperti gurun yang tertiup angin, mencerminkan kebebasan ekspresi dalam aliran surealisme.

  1. Komposisi dan Perspektif

Biola yang melayang dan busur yang menancap di tanah menciptakan keseimbangan visual yang menarik.

Perspektif dibuat dengan perbedaan ukuran dan posisi objek sehingga memberi kesan ruang yang luas dan mendalam.

Aliran Seni dan Pengaruh

Lukisan Nyanyian Alam dapat dikategorikan dalam aliran surealisme, yang berkembang sejak awal abad ke-20 dengan tokoh-tokoh besar seperti Salvador Dalí dan René Magritte. Surealisme berfokus pada penggambaran dunia bawah sadar, mimpi, dan imajinasi yang bebas dari aturan logis.

Herisman Tojes tampaknya terinspirasi oleh konsep surealisme ini, tetapi dengan pendekatan yang lebih lembut dan harmonis. Berbeda dengan surealisme klasik yang sering menggambarkan dunia mimpi dengan bentuk-bentuk yang aneh dan distorsi ekstrem, Nyanyian Alam masih mempertahankan elemen realisme pada objek biola dan busur, sehingga lebih mudah dipahami oleh penikmat seni.

Pengaruh lain yang mungkin hadir dalam karya ini adalah ekspresionisme, di mana emosi dan perasaan seniman dituangkan ke dalam komposisi visual yang kuat. Warna dan gerakan dalam lukisan ini menggambarkan suasana hati yang tenang namun penuh makna, mencerminkan hubungan manusia dengan musik dan alam.

Perkembangan Seni Lukis dan Relevansinya

Seni lukis telah mengalami berbagai evolusi dari zaman klasik hingga modern. Beberapa periode penting dalam perkembangan seni lukis yang relevan dengan karya ini adalah:

  1. Renaisans (1400-1600)

Seni lukis berkembang dengan perspektif yang lebih ilmiah dan realistis.

Tokoh seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo mengutamakan proporsi anatomi yang sempurna.

  1. Romantisisme (1800-an)

Menekankan ekspresi emosional dan hubungan manusia dengan alam.

Lukisan-lukisan bertema lanskap dramatis menjadi populer.

  1. Impresionisme dan Ekspresionisme (1870-1900)

Claude Monet dan Vincent van Gogh mengembangkan teknik sapuan kuas yang lebih bebas dan warna-warna ekspresif.

Pelukis tidak lagi hanya fokus pada realisme, tetapi juga interpretasi subjektif terhadap dunia.

  1. Surealisme (1920-an – Sekarang)

Dipelopori oleh Salvador Dalí dan René Magritte, seni surealis menggabungkan unsur mimpi, imajinasi, dan absurditas.

Teknik yang digunakan sering kali melibatkan pencampuran realitas dengan elemen yang tidak biasa, seperti yang terlihat dalam Nyanyian Alam.

Dalam konteks seni kontemporer, karya seperti Nyanyian Alam tetap memiliki tempat yang penting karena menghubungkan aspek tradisional (realisme dalam bentuk biola) dengan eksplorasi modern (latar belakang surealis). Hal ini menunjukkan bahwa seni lukis terus berkembang dengan berbagai kemungkinan baru tanpa kehilangan akar sejarahnya.

Lukisan Nyanyian Alam karya Herisman Tojes adalah perpaduan harmonis antara musik, alam, dan imajinasi. Dengan teknik oil on canvas yang kaya warna dan tekstur, serta komposisi yang menarik, lukisan ini berhasil menggambarkan perasaan mendalam yang mungkin ingin disampaikan oleh seniman.

Dari sudut pandang sejarah seni, Nyanyian Alam merefleksikan pengaruh surealisme yang tetap relevan di era modern. Karya ini mengajak penikmat seni untuk tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan hubungan antara musik dan kehidupan, antara dunia nyata dan dunia imajinasi.

Dengan demikian, Nyanyian Alam bukan sekadar sebuah lukisan, tetapi juga sebuah perwujudan dari ekspresi jiwa yang menari dalam irama alam.(*)

Padang, 2025