Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Dari Panggung Puisi dan Launching Buku Desir Angin Malino

January 27, 2025 08:18
IMG-20250127-WA0041

HATIPENA.COM – Tak ada kata lelah untuk terus berkarya. Melahirkan tulisan, menulis dan terus menulis, menjadi satu kekuatan batin segenap keluarga Ikatan Penulis Muslim Indonesia (IPMI) Pusat Sulawesi Selatan.

Pagelaran panggung puisi sekaligus launching buku “Desir Angin Malino” telah diselenggarakan di Cafe Masagenae, Jl.Sultan Hasanuddin Gowa, Sabtu sore, 25 Januari 2025.

Dalam kondisi hujan dan deru kendaraan lalu lalang yang padat menyambut musim libur panjang, kru IPMI, para penulis buku serta undangan, tetap antusias menjaga nafas silaturahmi sekaligus menyemangati kekuatan karya para penulis.

Acara yang dipandu Rahman Rumaday menambah suasana lebih rileks dan menyenangkan, sambil menikmati teh, kopi panas ditemani pisang dan ubi goreng, duh asyiknya.

Penyair dan akademisi, Asia Ramli Prapanca, diberi kesempatan pertama memberikan kontribusi pemikiran terkait buku DAM.

Sastrawan senior itu menilai, puisi hasil karya 28 orang dari berbagai latar belakang profesi, masing-masing memiliki ciri yang tidak sama.

“Ada yang menulis terkait relasi antara manusia dengan alam, manusia dengan penciptanya, dan manusia dengan manusia. Dan tidak banyak yang menulis Malino dalam lintasan sejarahnya,” ujar Ram Prapanca.

Para penulis yang berkontribusi dalam buku DAM: Andi Marliah, Andi Ruhban, Andi Rosmawati, Aslam Katutu, Asmita Viskamira, Asnawin Aminuddin, Badaruddin Amir, Bukamaruddin, Daeng Mangeppek, Efa Fatmawati Halik, Irfan Akbar

Irhyl Makkatutu, Jesi Heny, Lutfia Fitriani, Mira Pasolong, M.Amir Jaya, Muliaty Mastura, Nawir Sulthan, Nur Afni Faradilah, Sri Asfirawati Halik, Sri Gusty, Hj.Sri Rahmi, Sitti Dahlia Azis, Syarif Liwang, Syahrir Rani, Syafruddin Muhtamar, Suradi Yasil dan Topan Arif Wibowo.

Perjalanan IPMI dalam mengasah kekuatan dan semangat para penulis, patut diapresiasi. Paling tidak, dengan hadirnya beberapa produk buku dari IPMI, menjadi cermin bagi proses pengayaan penulis untuk berkarya tiada henti.

Muhammad Amir Jaya selaku Ketua Umum IPMI Pusat mengakui, perkumpulan penulis adalah menghasilkan karya dan karya, baik secara personal maupun kolaborasi.

“Karena itu dibutuhkan banyak ide dari para pengurus. Tentu saja, karya yang dilahirkan, minimal mengandung nilai-nilai ilahiah karena kita adalah penulis Muslim,” harapnya. (*)