Pipiet Senja
HATIPENA.COM – Senantiasa sukacita dan haru biru tiap kali bergabung dengan santri Penghafal Al Quran.
Ada keajaiban kemarin di Mushola Mahad Askar Kauny Cinere.
Begini. Lutut kiriku kan sejak 1996 sudah ada yg retak, korban Kdrtlah.
Nah, saat kejadian itu, tak diobati secara medis hanya oles minyak butbut begitulah. Pada saat saat tertentu akan kumat nyeri dan nyutnyutan yang sangat menyiksa.
Sejak dua bulan lalu kumat nyutnyutan dan nyeri lutut kiriku. Tak bisa duduk tumaninah saat sholat.
Dikasih minyak Thoyyiban dikirim Nina Bahri dari Barisan Emak Militan Indonesia.
Diterapi dua kali akupuntur oleh sahabat ngajiku, Banun Dinar. Masih belum sembuh benar. Kadang reda dan kadang terasa kembali. Nyeri dan nyutnyutan, sampai tanpa sadar keluar airmata.
Saat begitu tanpa sadar ada kemarahan menggelegak dalam dada nenek nenek 68 tahun ini. Marah dan benci baur kepada si pelaku Kdrt. Meuni hayang; tak hiiiih!
Nah, kemarin ikut sholat Zuhur berjamaah imam UsHil.
Begitu mau duduk di antara sujud, spontam saja àku duduk tumaninah.
Maksudku sama sekali tak terpikir untuk menyelunjurkan kaki kiri ke sebelah kanan. Agar menahan nyeri, seperti selama dua bulan terakhir kulakukan.
Beberapa detik dan tidak ada rasa nyeri atau nyutnyutan. Enak saja duduk tumaninah.
Allahu Akbar, seruku dalam hati. Airmata tanpa sadar bercucuran membasahi sejadah.
Usai sholat sambil makan siang. Kuceritakan kepada Gema Indria yang sudah ada sebelum aku datang.
Kunampak terperangah Gema Indria.
Aku terus saja mencoba duduk agak lama. Alhamdulillah, serius sehaaaat!
Semoga Teteh bisa sering bergabung dengan santri para penghafal Al Quran.
Yakinlah. Berkahnya santri hafizh kesehatan kita terjaga dan diberkahi Allah Swt.(*)