Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Segera Terbit Buku Simponi Dua Jiwa

January 10, 2025 11:29
IMG-20250110-WA0071

Rekam Jejak Abadi: Sebuah Pesan untuk Berkarya

HIDUP adalah perjalanan yang singkat, seperti angin yang berembus di antara dedaunan, menyisakan desir yang sesaat terasa, lalu hilang dalam keheningan. Dalam keterbatasan waktu itu, manusia diberi anugerah terbesar: kesempatan untuk berkarya. Melalui karya, kita meninggalkan jejak yang tak hanya mencerminkan siapa diri kita, tetapi juga menuturkan kisah yang mungkin kelak menjadi inspirasi bagi mereka yang datang setelah kita.

Berkaryalah, sebab hidup tanpa karya adalah hidup yang mudah dilupakan. Sebuah lukisan, puisi, ide, atau bahkan tindakan kecil yang berdampak besar adalah benih yang kita tanam di tanah sejarah. Ia tak hanya berbicara tentang apa yang kita lakukan, tetapi juga bagaimana kita memberi arti. Karya adalah bukti nyata bahwa kita pernah ada, pernah bermimpi, dan pernah berjuang di tengah pusaran waktu yang tak kenal jeda.

Dalam setiap langkah menuju penciptaan, akan ada hambatan. Rasa lelah, ketidakpastian, bahkan keraguan sering kali menjadi teman perjalanan. Namun, di balik perjuangan itulah terkandung nilai sejati dari sebuah karya. Tak ada mahakarya yang lahir tanpa keringat dan air mata. Setiap coretan awal, setiap revisi, setiap kritik yang diterima adalah bagian dari proses panjang yang menguatkan.

Karya bukanlah tentang kesempurnaan, tetapi tentang keberanian untuk memulai dan konsistensi untuk menyelesaikan. Sebuah buku yang mungkin dibaca oleh generasi berikutnya, sebuah lagu yang menggetarkan hati di masa depan, atau bahkan sebuah gagasan yang mengubah cara berpikir dunia—semuanya bermula dari niat sederhana untuk meninggalkan sesuatu yang berarti.

Ketika kelak waktu menghapus jejak langkah kita di atas tanah, biarlah karya menjadi saksi yang tetap berbicara. Ia akan bercerita tentang mimpi-mimpi yang pernah kita ukir, tentang usaha yang pernah kita perjuangkan, dan tentang keberanian kita untuk mencipta dalam keterbatasan.

Hidup ini sementara, tetapi karya adalah jembatan yang menghubungkan masa kini dengan keabadian. Maka, jangan sia-siakan waktu. Berkaryalah dengan sepenuh hati, sebab di sanalah letak keindahan hidup yang sesungguhnya. Tanamkan nilai, tinggalkan jejak, dan jadilah pelukis di kanvas sejarah. Sebab pada akhirnya, bukan harta atau kekuasaan yang abadi, melainkan warisan jiwa yang dituangkan dalam sebuah karya. (*)

Padang, 10 Januari 2025

Penulis Buku Eka Teresia