Pontianak, Hatipena – Dalam upaya memperkuat kualitas pembinaan ibadah haji di Kalimantan Barat, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Al Arafah Pontianak kembali menunjukkan komitmennya sebagai mitra strategis Kementerian Agama. Hari ini, Direktur KBIHU Al Arafah, H. Ahmad Kholil, SH, melakukan pertemuan resmi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalbar, Muhajirin Yanis, untuk membahas strategi bimbingan manasik menjelang musim haji 2026.
“Saya baru saja bertemu dengan Pak Muhajirin. Beliau banyak memberikan petuah dan nasihat dalam bimbingan haji. Apalagi beliau memang punya pengalaman soal itu. Ia ingin KBIHU yang saya pimpin benar-benar profesional dalam melakukan bimbingan haji,” kata Ahmad Kholil di sebuah rumah makan di Pontianak, Senin (20/10/2025).
Dijelaskannya, pertemuan berlangsung di ruang kerja Kepala Kanwil Kemenag Kalbar. Tentunya ini menjadi momentum penting bagi kedua lembaga untuk menyatukan visi dalam pembinaan jemaah haji. Dalam suasana hangat dan penuh semangat, Kholil (sapaan akrabnya) menyampaikan, KBIHU Al Arafah, yang berdiri sejak awal tahun 2000-an, merupakan lembaga bimbingan haji tertua di Kota Pontianak. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, KBIHU Al Arafah telah mendampingi ribuan jemaah dalam menjalankan ibadah haji dan umrah secara sah, tertib, dan penuh makna.
KBIHU Al Arafah beralamat di Jalan RE Martadinata No. 391, Pontianak, dan telah lama dikenal sebagai lembaga yang aktif menjalin kerja sama erat dengan Kementerian Agama Kalbar. Dalam pertemuan hari ini, Kholil menekankan pentingnya penyelarasan modul manasik, peningkatan kapasitas pembimbing, dan penguatan komunikasi antar-lembaga.
Kholil yang waktunya mudanya dihabiskan di Mekah ini, juga menyampaikan kesiapan KBIHU Al Arafah untuk mengusulkan calon petugas pembimbing haji dari unsur internal lembaga.
Sementara itu, Muhajirin Yanis menyambut baik inisiatif tersebut dan mengapresiasi konsistensi KBIHU Al Arafah dalam mendampingi jemaah. Ia menegaskan, sinergi antara Kemenag dan KBIHU adalah kunci keberhasilan pembinaan jemaah, terutama dalam menghadapi tantangan ibadah di Tanah Suci yang semakin kompleks.
Dalam diskusi tersebut, kedua pihak juga membahas rencana pelaksanaan manasik terpadu yang akan dimulai pada 25 Oktober 2025. Manasik terpadu ini akan dibuka oleh Muhajirin Yanis disaksikan Kepala Kemenag Kota Pontianak. KBIHU Al Arafah berencana membuka sesi perdana bimbingan untuk calon jemaah haji 2026, dengan pendekatan yang lebih interaktif dan kontekstual dengan durasi 15 kali bimbingan. Bimbingan manasik dilakukan setiap hari Sabtu jam 8 pagi. Selain simulasi thawaf dan sa’i, bimbingan akan mencakup pemahaman sistem layanan Arab Saudi, etika beribadah di Tanah Suci, serta penguatan spiritual dan mental.
Pertemuan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan haji di Kalbar. KBIHU Al Arafah dan Kemenag Kalbar sepakat bahwa kemabruran jemaah adalah tujuan utama, dan untuk mencapainya dibutuhkan kerja sama yang solid, pembimbing yang kompeten, serta sistem bimbingan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
“Hal yang lebih penting dari serangkaian bimbingan itu, seluruh jamaah haji bisa mendapatkan haji mabrur,” harap Kholil.
Dengan rekam jejak yang panjang dan dedikasi yang tinggi, KBIHU Al Arafah Pontianak kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor bimbingan haji di Kalbar. Di bawah kepemimpinan H. Ahmad Kholil, SH, lembaga ini siap melangkah lebih jauh dalam mendampingi jemaah menuju ibadah yang sah, tertib, dan bermakna. (*)