Lasman Simanjuntak
HATIPENA.COM – Pertama kali dalam sejarah Ananda Sukarlan Award, tahun 2025 ini pemenang pertama kategori profesional (yang juga pemenang utama) dan kategori young artist adalah penyandang dari spektrum autis. Ananda Sukarlan Award adalah kompetisi musik klasik paling berpamor di Indonesia, sejak didirikannya pada tahun 2008 oleh Pia Alisjahbana (pendiri Femina Group) untuk piano, dan tahun 2011 oleh Amadeus Enterprise di Surabaya oleh pendirinya Patrisna May Widuri khusus untuk vokal klasik.
Kompetisi ini adalah untuk semua instrumen dan juga vokal klasik (tembang puitik). Para pianis juara itu adalah Michael Anthony Kwok dan di kategori young artist adalah Reynard Jeremy Chandra.
Para pianis peserta biasanya memainkan karya epik Ananda Sukarlan, satu nomor dari Rapsodia Nusantara, yaitu karya virtuosik untuk piano berdasarkan lagu-lagu tradisi di seluruh provinsi di Indonesia. Rapsodia Nusantara memiliki semua elemen untuk menuntut kepiawaian pianistik : teknik permainan yang canggih, kedalaman musikalitas serta kecermatan berbagai detil artistik.
Rapsodia Nusantara yang kini berjumlah 43 nomor (dan masih terus bertambah) telah membawa banyak pianis Indonesia sukses di mancanegara, dan lebih dari 600 tembang puitik buah karya Ananda telah membangkitkan minat para milenial sampai gen alpha dalam bidang vokal klasik, serta menghubungkan dunia sastra dan musik klasik.
Sebagai hadiah pemenang utama ASA, Michael Anthony Kwok mendapatkan beasiswa untuk kuliah musim panas ke Perancis tahun depan. Ia pun mendapatkan karya baru yang ditulis khusus untuknya, yaitu Rapsodia Nusantara no. 44. Di partitur karya ini nama Michael ikut terabadikan sebagai “dedicatee”.
“Saya menuliskan Rapsodia ini khusus melihat titik kelebihan Michael, jadi ini memang di desain untuk kekuatan pianistiknya. Saya kan sudah lama mengenalnya, tahu metodenya mempersiapkan sebuah karya dan detil-detil interpretasinya. Semoga karya ini bisa menjadi aset untuknya saat ia menunjukkan identitasnya di dunia internasional”, kata Ananda. Michael akan memberikan pagelaran perdana yang akan sangat ditunggu-tunggu ini 5 Desember nanti, di gedung konser yang juga sangat baru, yaitu Deheng House di bilangan Kemang.
Di konser ini juga akan tampil Ananda Sukarlan sendiri dan bintang tamu pianis terkemuka Ukraina, Dr. Taras Filenko. Konser ini adalah untuk menggalang dana bagi para korban perang di Ukraina, dan juga sebagian kecil untuk Yayasan Musik Sastra Indonesia dan Rotary Club (melalui cabang Menteng sebagai donatur utama kedatangan Filenko yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta).
Konser ini selain dalam rangka Hari Disabilitas Internasional tanggal 3 Desember, juga menyongsong perayaan Natal dengan beberapa lagu Natal yang dikemas secara virtuosik oleh Ananda. Michael adalah simbol bahwa kekurangan bukan berarti halangan untuk berprestasi, dan para korban perang pun banyak musikus yang kemudian kehilangan anggota tubuhnya.
Kunjungan Taras Filenko akan memulai babak baru rencana kerjasama Ananda Sukarlan dengan institusi Superhumans Center di Ukraina yang bekerja dalam rehabilitasi dan rekonstruksi anggota badan untuk para disabilitas akibat perang tersebut (baca artikel Pravda versi bahasa Inggris :
https://www.pravda.com.ua/eng/articles/2025/09/5/7529457/ )
Mungkin Michael adalah pianis Indonesia yang telah memainkan nomor Rapsodia Nusantara terbanyak, karena sejak sekitar 2013 ia telah memainkannya, dan meraih peringkat ke-9 di kategori Young Artist di Ananda Sukarlan Award pada saat itu. Ananda telah beberapa kali mendeklarasi opininya bahwa Michael memiliki kejeniusan yang jarang sekali dimiliki musikus lain. “Ia tunanetra dan menyandang autisme, tapi kalau Tuhan mengambil sesuatu, pasti Tuhan juga memberi sesuatu yang lain”, tandas Ananda.
Tidak tertutup kemungkinan Michael Anthony Kwok menjadi pianis pertama yang memainkan seluruh nomor Rapsodia Nusantara yang kini berjumlah 44 nomor itu (bahkan sang komponisnya sendiri mengaku belum memainkan semua nomor Rapsodia itu).
Michael Anthony Kwok berlatih setiap hari minimal dua jam. Dia juga les privat seminggu sekali. Jika hendak ikut kompetisi, maka akan ada lagu khusus yang rutin ia pelajari sebelum ikut lomba. Sejak beberapa tahun terakhir ia menjadi murid piano dari Randy Ryan, salah satu pianis terbaik Indonesia saat ini. Tahun 2012 Randy Ryan memenangkan Ananda Sukarlan Award sebagai pemenang termuda (16 tahun, rekor yang belum terpecahkan sampai hari ini) dan kemudian melanjutkan studi dan lulus dari Juilliard School of Music, New York,
Michael Anthony mengatakan sejak usia 3 tahun ia sudah belajar piano. Ia awalnya mengetahui alat musik ini dari kakaknya yang juga punya suka main piano, kemudian melanjutkan dengan guru piano pertamanya, Ivana Tjandra.
Karena ketunanetraannya, Michael belajar notasi piano mengandalkan pendengarannya semata.
“Dia tidak pernah baca partitur. Bahkan awal awal dia tidak tahu notasi, tau-tau bisa aja main piano. Dia belajar sendiri. Lagu pertama yang ia mainkan itu musik penjual es krim keliling. Waktu itu usianya masih tiga tahun. Jadi ya ini memang anugerah dari Tuhan,” jelas Mentalia Kurnia, ibunda Michael yang biasa disapa Lia ini.
“Sebagai orang tua kami pikir mungkin dia ada bakat di musik. Dia benar benar hanya mengandalkan pendengarannya saja. Jadi sejak usia 3 tahun itu dia kami masukan les piano agar lebih terarah,” lanjut Lia.
Michael juga kerap mengikuti berbagai kompetisi bahkan juga tampil di berbagai negara. Saat usianya 14 tahun, dia pernah menggelar resital piano tunggal di Sydney Opera House, Austalia dan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Dia juga pernah tampil bersama musisi seperti Addie MS atau pemain biola Jerman berdarah Indonesia, Iskandar Widjaja. Ananda Sukarlan sudah mengagumi kepiawaiannya memainkan beberapa nomor Rapsodia Nusantara, “yang memang bisa menunjukkan identitasnya sebagai pianis Indonesia, tapi dengan Rapsodia khusus untuknya ini ia bisa lebih menunjukkan personalitasnya”, jelas Ananda.
Di konser tanggal 5 Desember nanti ia akan memperdanakan Rapsodia Nusantara No. 44 yang berdasarkan lagu “Potong Bebek Angsa”, serta akan memainkan Rapsodia Nusantara lainnya yang telah membawanya memenangkan Ananda Sukarlan Award. (*)