Jonminofri Nazir
HATIPENA.COM – Film animasi “Jumbo” sukses besar, meraih 5 juta penonton selama 20 hari. Jika harga tiket rata-rata Rp40.000, film ini telah meraup Rp200 miliar, melampaui rekor yang dipegang film animasi Malaysia “Mechamato Movie” dengan Rp122,9 miliar pada 2022.
Film ini telah menasbihkan diri sebagai film animasi terlaris se-Asia Tenggara. Namun, di balik kesuksesannya, ada pertanyaan tentang mengapa ekosistem animasi di Indonesia masih tertinggal.
Kesuksesan “Jumbo” dapat menjadi contoh bagi film-film animasi lainnya di Indonesia, namun perlu ada upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi animasi di Indonesia.
Perlu ada dukungan dari pemerintah, industri, dan masyarakat, untuk mengembangkan industri animasi yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia.
Konon film ini tidak menggunakan AI sama sekali. Mengapa? Kreativitas apa saja yang tidak bisa dibuat oleh AI?
KEAI mengundang Anda untuk bergabung ke Webinar:
Topik: WEBINAR KEAI #15: JUMBO TANPA AI TERBANG TINGGI
Waktu: 24 Apr 2025 19:00 Jakarta
Bergabung ke Rapat Zoom
https://us02web.zoom.us/j/83985173031?pwd=aPKOEJRuZxuUklbFQTveaghdsByo6B.1
ID Rapat: 839 8517 3031
Kode Sandi: KEAI#15
