HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Workshop Penulisan dan Bedah Buku “Dea Kaca” Mahasiswa Unida Gontor

August 18, 2025 08:40
IMG-20250818-WA0031

Menyelami Dunia Sastra

Oleh : Akaha Taufan Aminudin

HATIPENA.COM – Workshop penulisan dan bedah buku bukan sekadar acara biasa. Saat Dewan Mahasiswa (Dema) Universitas Darussalam Gontor (Unida) menggelar workshop bersama penulis Lintang Sugianto, lebih dari sekadar mengupas novel “Dea Kaca,” mahasiswa diajak memahami keindahan dan kompleksitas dunia sastra secara mendalam. Artikel ini menelaah manfaat berharga dari workshop ini, yang tak hanya memperkaya wawasan, tapi juga membangun keterampilan menulis dan jaringan berharga.

Saat Menulis Jadi Petualangan yang Mengubah

Bayangkan Anda duduk bersama 150 mahasiswa lain di Hall CIos Unida Gontor. Malam telah melingkupi kota, namun semangat belajar justru membara. Workshop penulisan dan bedah buku “Dea Kaca” karya Lintang Sugianto hadir bukan sekadar sebagai acara rutin, melainkan sebagai pembuka jendela kreatifitas dan kritik sastra. Apa saja manfaat yang bisa dipetik dari momen berharga ini?

  1. Meningkatkan Pengetahuan Sastra dengan Cara Praktis

Seringkali, teori sastra yang dipelajari di kelas terasa kering dan jauh dari kenyataan. Namun, workshop ini menghidangkan pembelajaran langsung dari karya kekinian dan proses kreatifnya. Dengan membedah novel “D ea Kaca” secara tuntas, peserta memahami berbagai dimensi; dari bagaimana cover buku bisa ‘berbicara’ kepada pembaca, sampai bagaimana gaya bahasa dan alur bekerja sinergis membentuk cerita. Seperti kata ahli sastra M.H. Abrams, memahami konteks dan struktur karya adalah kunci membuka ‘pintu’ makna novel — dan workshop ini membantu membuka pintu tersebut dengan kunci nyata di tangan peserta.

  1. Melatih Keterampilan Menulis dan Analisis yang Mendalam

Workshop semacam ini melatih mata dan telinga menjadi lebih peka. Tidak hanya menulis, tapi juga membaca dengan jiwa yang hidup — suatu keterampilan yang esensial bagi calon penulis atau kritikus sastra. Melalui diskusi dan analisis bersama, peserta belajar teknik penulisan efektif, menjaga konsistensi gaya, serta pentingnya revisi dan redaksi. Dipandu langsung oleh Lintang Sugianto, para mahasiswa mendapatkan insight penting bagaimana ide-ide berkelana dari pikiran menjadi paragraf yang menyentuh.

  1. Membangun Jaringan Inspiratif di Dunia Sastra

Sahabat sastra, jangan remehkan kekuatan jaringan. Workshop ini juga menjadi ladang subur menanam benih relasi dengan sesama pecinta dan pelaku sastra. Dari dosen, penulis, hingga mahasiswa, pertemuan ini mempertemukan berbagai bakat dan perspektif, membuka kesempatan kolaborasi, mentoring, dan berbagi sumber daya. Menurut penelitian dari Harvard Business Review, jaringan profesional yang kuat bisa meningkatkan peluang perkembangan karier hingga 70 persen. Jadi, siapa sangka hadir di workshop “Dea Kaca” bisa menjadi awal pintu kesuksesan?

  1. Mengasah Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan Ide

Bukan rahasia lagi, banyak penulis muda yang gemetar ketika harus membagikan karyanya. Workshop memberikan wadah aman dan mendukung bagi mereka untuk berbicara, bertanya, dan menerima kritik membangun. Pengalaman ini sangat berharga untuk membentuk mental yang tangguh dan percaya diri—dua hal yang sangat diperlukan dalam dunia kreatif yang penuh tantangan.

  1. Menggapai Inspirasi dari Penulis Langsung

Tidak ada yang lebih menggugah semangat selain mendengar langsung proses kreatif dari sang penulis. Lintang Sugianto yang hadir membuka tabir rahasia di balik karyanya, memberikan kisah perjuangan, kegagalan, dan keberhasilan yang menginspirasi. Penyampaian semacam ini lebih menyentuh hati dan membuka pikiran dibandingkan sekadar membaca teori di buku teks. Ini adalah ‘boost’ motivasi yang sulit ditemukan di tempat lain.

Kesimpulan: Workshop Sastra—Lebih dari Sekadar Membaca dan Menulis

Workshop penulisan dan bedah buku seperti yang diselenggarakan Dema Unida Gontor bukan hanya acara akademik biasa. Mereka adalah momen transformasi bagi para peserta. Dari memperdalam pemahaman novel “Dea Kaca,” mengasah keterampilan menulis, membangun jaringan, sampai meraih inspirasi langsung dari penulis, manfaatnya nyata dan luas cakupannya.

Bagi Anda yang menaruh minat di dunia sastra atau bahkan baru mulai ingin belajar menulis, jangan anggap remeh kesempatan seperti ini. Karena di setiap workshop, ada benih perubahan yang menunggu untuk tumbuh menjadi pohon kreativitas berbuah lebat—yang suatu hari mungkin akan memberikan naungan bagi banyak pembaca lain. (*)

Senin Pahing 18 Agustus 2025

Akaha Taufan Aminudin
Sisir Gemilang Kampung Baru Literasi SIKAB
Himpunan Penulis Pengarang & Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya Satupena Jawa Timur.