LK Ara
Gurindam Dua Belas
- Chairil Anwar penyair merdeka,
Menulis kata dari luka. - Dalam puisi ia berseru,
Meski dunia tak selalu setuju. - “Aku ini binatang jalang,” katanya lantang,
Menolak jinak meski harus terbuang. - Ia hidup di antara gelisah dan nyala,
Kata-katanya menggugah jiwa. - Tak dipaksa jadi pujangga istana,
Lebih suka menjadi suara jalanan biasa. - Dalam lapar ia menulis tajam,
Dari rindu ia meramu dendam. - Puisi baginya bukan permainan,
Tapi jalan hidup penuh keberanian. - Kertas kusut jadi saksi setia,
Tempat kata dan nyawa saling bersua. - Ia tak butuh sanjungan ramai,
Asal puisinya terus damai. - Chairil tak pernah benar-benar mati,
Ia hidup dalam kalimat berani. - Merdeka bukan sekadar teriak lantang,
Tapi menulis meski tubuh terguncang. - Bila kau ragu di ujung pena,
Ingat Chairil — dan nyalakan nyala. (*)