Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Tidak Perlu Menunggu Besar untuk Bergerak: Menumbuhkan Cinta Literasi di Era Digital

March 14, 2025 13:14
IMG_20250314_132029

Penulis: Ririe Aiko

HATIPENA.COM – Di era digitalisasi yang makin canggih, buku seakan menjadi artefak yang kian tertinggal. Generasi Alpha lebih akrab dengan layar gawai dibanding lembaran kertas yang sarat makna. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin kecintaan terhadap literasi akan terkikis, bahkan punah di generasi mendatang.

Dari kegelisahan itu, saya menyadari pentingnya menanamkan kecintaan terhadap literasi sejak dini, bukan sekadar membaca dan menulis, tetapi juga melestarikan budaya literasi agar terus hidup di tengah arus teknologi. Namun, pertanyaan besar selalu menghantui: Bagaimana memulai?

Sebagai seseorang yang ingin berkontribusi, saya sempat ragu. Tidak sedikit yang berpikir bahwa gerakan literasi harus dilakukan secara besar-besaran dan dengan dukungan luas sejak awal. Namun, perjalanan ini membuktikan bahwa langkah kecil pun bisa bermakna.

Bertemu dengan orang-orang yang memiliki visi serupa menjadi titik balik yang menguatkan. Bapak Jumari Haryadi, selaku Pimpinan Redaksi Jabar News, serta Didin Tulus selaku Penulis dan Penggiat Buku terlibat langsung dalam Gerakan Literasi ini.

Begitu pula dukungan dari rekan penulis Diantika IE, komunitas penulis Satupena dan Kopi Literasi, serta berbagai media online yang ikut mempublikasikan acara ini Jabar News, Suara Anak Negeri, Hatipena, Pratama Media News dan RuangPena. Dengan dukungan dari semuanya, gerakan literasi ini mulai menjadi pilar yang membuat langkah kecil makin kokoh.

Langkah awal pun dimulai di SD Al Lathif Islamic Internasional School, Bandung. Berkat dukungan kepala sekolah, Dr. Hj. Sri Tubilah Noor, S.Pd, M.Si. Sri Tubilah, acara Bandung Mendongeng sukses digelar dengan antusiasme luar biasa dari anak-anak. Mereka tak sekadar mendengar cerita, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan storytelling.

Dari sini, saya makin percaya bahwa tidak perlu menunggu besar untuk mulai bergerak. Jika kita menunggu semua elemen sempurna, gerakan ini mungkin tak akan pernah lahir. Kritik dan komentar negatif tak bisa dihindari, tetapi yang lebih penting adalah tetap fokus pada tujuan.

Literasi bukan sekadar tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang membangun peradaban. Jika bukan kita yang memulai, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?

“Setiap kebaikan tidak membutuhkan panggung besar, cukup ketulusan dan keyakinan bahwa sekecil apa pun langkah yang kita ambil hari ini, bisa menjadi perubahan besar di masa depan.” (*)