Poem Tasneem Hossain
(Poet Bangladesh)
Do not shed tears when I am gone.
Give me a moment now, before my curtain is drawn.
Stay with me for a while,
sit silently by my side.
Take my hands in your hands,
let me rest on your shoulders my friend.
Talk to me with your sweetest words,
smile at me with your eyes, twinkling stars.
Let me listen to your whispering heart,
engraved in my heart those moments apart.
If you cry, when I am gone;
my life’s curtain already drawn;
what meaning would it hold for me?
How will I know that you cared for me?
How will I tell you what you meant to me?
Let these moments of love be an eternity.
Come, sit beside me and love me now.
If you love me then make me this vow:
you won’t cry when I am gone,
for you will be never alone.
I will be with you very near,
wiping away all your tears;
Do not shed tears when I am gone.
Give me a moment now, before my curtain is drawn.
Copyright@Tasneem Hossain
Terjemahan :
Sebelum Tiraiku Disingkapkan
Karya : Tasneem Hossain
Penyair Bangladesh
Jangan meneteskan air mata
saat aku pergi.
Beri aku waktu sejenak,
sebelum tiraiku disingkapkan. Tetaplah bersamaku sebentar, duduklah dengan tenang di sampingku.
Pegang tanganku, biarkan aku bersandar di bahumu, sahabatku.
Bicaralah padaku dengan kata-katamu yang paling manis, tersenyumlah padaku dengan matamu, bintang-bintang yang berkelap-kelip.
Biarkan aku mendengarkan bisikan hatimu, terukir di hatiku saat-saat terpisah.
Jika kau menangis, saat aku pergi; tirai hidupku sudah disingkapkan; apa artinya bagiku?
Bagaimana aku tahu bahwa kau peduli padaku?
Bagaimana aku akan mengatakan “betapa berartinya dirimu bagiku”? Biarkan saat-saat cinta ini menjadi abadi.
Mari, duduklah di sampingku
dan cintailah aku sekarang.
Jika kau mencintaiku, buatlah aku bersumpah: kau tidak akan menangis saat aku pergi,
karena kau tidak akan pernah sendirian.
Aku akan berada di dekatmu, menghapus semua air matamu; Jangan meneteskan air mata
saat aku pergi.
Beri aku waktu sebentar sekarang, sebelum tiraiku ditutup.
Hak Cipta @Tasneem Hossain
Terjemahan : Edy Samudra Kertagama.
Biografi Singkat
Tasneem Hossain:
Tasneem Hossain adalah seorang penyair multibahasa dari Bangladesh. Ia juga seorang kolumnis, penulis fiksi dan opini, pendidik, penerjemah, dan pelatih.
Tulisannya yang berdampak sering muncul di berbagai publikasi ternama di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam 10 bahasa. Ia telah diwawancarai di beberapa platform sastra dan memenangkan penghargaan atas kontribusinya terhadap sastra dunia.
Beberapa artikel dan puisinya digunakan sebagai bahan ajar di universitas dan akademi di berbagai negara; beberapa telah dirujuk dalam makalah penelitian universitas.
Ia adalah penulis tiga buku puisi: ‘Grass in Green’ – tersedia di 30 negara, ‘The Pearl Necklace,’ ‘Floating Feathers’ dan buku artikel ‘Split and Splice’. Empat buku lainnya sedang dalam proses pengerjaan.
Dia menjalankan proyek penulisan puisi internasional, Life in Lyrics, untuk menciptakan jembatan komunikasi bagi para sastrawan di seluruh dunia. Dia mengadakan lokakarya untuk menciptakan pembaca dan menumbuhkan minat membaca dan menulis bagi generasi muda. Dia adalah anggota World Writers’ Union dan diakui sebagai World’s Contemporary Writers 2024 dalam beberapa antologi.
Dia menjabat sebagai anggota fakultas Bahasa Inggris Bisnis di Universitas Teknik dan Teknologi Chittagong. Saat ini, dia adalah direktur organisasi pengembangan sumber daya manusia terkemuka, Continuing Education Centre (Bangladesh), dan Cansaz Services and Distribution LLC (Kanada). Dengan pengalaman 27 tahun, dia adalah pelatih Bahasa Inggris Bisnis dan Manajemen Komunikasi yang sangat disegani.
Dia aktif berpartisipasi dalam olahraga setiap kali ada kesempatan. Dia telah bekerja untuk radio Bangladesh sebagai penyiar berita, pembaca komentar, pewawancara, dan presenter radio selama 10 tahun. Dia juga menyutradarai drama, termasuk ‘A Midsummer Night’s Dream’ karya Shakespeare.