Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

The Parents of Fire

March 20, 2025 19:38
IMG-20250320-WA0118

Work : Gausur Rahman
Poet : Bangladesh
Translated by Shuridh Rahman

There was no one to keep the twilight in my heart,
And there still isn’t.
Even though the blue sky spreads all around,
My heart has no color.
People find the blue close
Through some love, some conjecture;
The sky burns on a blue stand
And one day becomes the blue itself.
I never found the blue close.

How many memories are there in the depths of darkness,
I lie worn and faded.
I don’t feel the sun is light to me.
I understand half the darkness, and half I don’t.
Your love does not burn
In the fire of my illiterate soul.

Once, the afternoon of spring was full of illusion.
Once, seeing the red-blue winged butterfly,
The heart would fill with elation.
There is fire in the hearts of people,
For some reason, I feel –
Humans are the parents of fire;
Fire has a classless, selfless character.
………

Orangtua Api
Karya : Gausur Rahman
(Penyair Bangladesh
Editor : Yusrizal Karana Diterjemahkan oleh
Edy Samudra Kertagama

Tak seorang pun yang menjaga senja di hatiku,
Dan tetap tak ada.
Meskipun langit biru membentang di sekeliling,
Hatiku tak berwarna.
Orang-orang menemukan biru di dekat
Melalui cinta, dugaan;
Langit terbakar di atas panggung biru
Dan suatu hari menjadi biru itu sendiri.
Aku tak pernah menemukan biru di dekat.

Betapa banyak kenangan di kedalaman kegelapan,
Aku terbaring letih dan pudar.
Aku tak merasakan matahari sebagai cahaya bagiku.
Aku mengerti separuh kegelapan, dan separuhnya tidak.
Cintamu tak terbakar Dalam api jiwaku yang buta huruf.

Suatu ketika, siang hari di musim semi penuh dengan ilusi.
Suatu ketika, melihat kupu-kupu bersayap merah-biru,
Hati pun terasa gembira.
Ada api di hati manusia,
Entah mengapa, saya merasa –  Manusia adalah induk api;
Api memiliki karakter yang tidak berkelas dan tidak mementingkan diri sendiri.

Editor : Yusrizal Karana
Terjemahan : Edy Samudra Kertagama
……

Biography:

Gausur Rahman
is celebrated as a poet, essayist-researcher, fiction writer, and columnist. His diverse writing career began in the early 1980s. While in the ninth grade, Gausur Rahman’s poem was first published in a Dhaka based newspaper. He was born on October 8, 1965. His ancestral home is in the Chhotogara locality of Netrokona city. He has his own residence and grew up in the city of Mymensingh. This poet with a fresh voice knows the magic of words. He builds a Taj Mahal of language with the stones of words. In his poetry, he applies the calculus of words. His poems are unprecedented in their wonderful blend of object and imagination. Gausur Rahman’s poems focus on the combination of various aspects of women, society, and homeland.
In his poems, Gausur Rahman practices nature, humanity, and humanism. The philosophical concepts born of exuberant creation and contemplation are the capital of Gausur Rahman’s poetry. His poetry creates a clear dividing line between his predecessors and peers due to the novelty of arrangement and dynamism. His poems are unprecedented in their wonderful blend of object and imagination. 

As an essayist and researcher, Gausur Rahman is remarkably talented. His prose is surprisingly dynamic. His essays and research have been radiant due to his sharp analytical skills, unique style, and distinct linguistic structure.
Gausur Rahman’s published books include 18 books of poetry, 35 research-based essay books, 3 novels, and 1 collection of short stories. In addition, he has 1 joint remarkable  book on history named “ Mymensingh er Ittihas o Oitthyo (The History & Heritage of Mymensingh)” . He has also published 17 edited books with lengthy introductions.
He was a professor and head of the department of Bengali at a honours level college for a long time. Gausur Rahman,  holds a B.A. (Hons.)  and M.A. in Bengali Language and Literature,he also later obtained an L.L.B. degree. He permanently resides in Mymensingh city, one of the eight divisional headquarters of Bangladesh .
……..

Biografi

Gausur Rahman dikenal sebagai penyair, penulis esai-peneliti, penulis fiksi, dan kolumnis. Karier kepenulisannya yang beragam dimulai pada awal 1980-an. Saat duduk di kelas sembilan, puisi Gausur Rahman pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar di Dhaka. Ia lahir pada 8 Oktober 1965. Rumah leluhurnya berada di daerah Chhotogara di kota Netrokona. Ia memiliki tempat tinggal sendiri dan tumbuh di kota Mymensingh. Penyair dengan suara segar ini memahami keajaiban kata-kata. Ia membangun Taj Mahal bahasa dengan batu-batu kata. Dalam puisinya, ia menerapkan kalkulus kata-kata. Puisi-puisinya tak tertandingi dalam perpaduan objek dan imajinasi yang luar biasa. Puisi-puisi Gausur Rahman berfokus pada kombinasi berbagai aspek perempuan, masyarakat, dan tanah air. Dalam puisi-puisinya, Gausur Rahman mempraktikkan alam, kemanusiaan, dan humanisme. Konsep-konsep filosofis yang lahir dari penciptaan dan kontemplasi yang luar biasa adalah ibu kota puisi Gausur Rahman. Puisinya menciptakan garis pemisah yang jelas antara para pendahulunya dan para sejawatnya karena kebaruan aransemen dan dinamismenya. Puisi-puisinya tak tertandingi dalam perpaduan objek dan imajinasi yang luar biasa.

Sebagai seorang penulis esai dan peneliti, Gausur Rahman sangat berbakat. Prosa-nya sangat dinamis. Esai-esainya dan penelitiannya cemerlang karena keterampilan analisisnya yang tajam, gaya yang unik, dan struktur linguistik yang khas. Buku-buku Gausur Rahman yang diterbitkan meliputi 18 buku puisi, 35 buku esai berbasis penelitian, 3 novel, dan 1 kumpulan cerita pendek. Selain itu, ia memiliki 1 buku bersama yang luar biasa tentang sejarah yang diberi nama “Mymensingh er Ittihas o Oitthyo (Sejarah & Warisan Mymensingh)”. Ia juga telah menerbitkan 17 buku yang disunting dengan pengantar yang panjang. Ia adalah seorang profesor dan kepala departemen Bengali di sebuah perguruan tinggi tingkat kehormatan untuk waktu yang lama. Gausur Rahman, memegang gelar B.A. (Hons.) dan M.A. dalam Bahasa dan Sastra Bengali, ia juga kemudian memperoleh gelar L.L.B. Ia tinggal secara permanen di kota Mymensingh, salah satu dari delapan kantor pusat divisi Bangladesh.

Editor : Yusrizal Karana
Terjemahan : Edy Samudra Kertagama

Berita Terkait