SETELAH Ananda Sukarlan mengokohkan reputasinya di Australia, disebut oleh harian Sydney Morning Herald sebagai “one of the world’s leading pianists at the forefront of championing new piano music” tahun 2000, kini Calvin Abdiel Tambunan mengikuti jejaknya menjadi pianis Indonesia yang paling aktif dalam touring di luar negeri.
Dijuluki oleh “The Australian” sebagai ‘Piano Man’, Calvin Abdiel telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pianis muda terbaik di kancah internasional. Ia telah tampil di berbagai negara, termasuk Australia, Austria, Rusia, Indonesia, Jerman, Denmark, dan Swiss. Bulan Maret nanti ia akan tampil di Sydney, membawakan “Rapsodia Nusantara no. 10” karya Ananda Sukarlan, selain dua “Ballades” karya Frederic Chopin, Sonata no. 28 op. 101 dari Ludwig van Beethoven dan “Images” dari Claude Debussy.
Karirnya mulai menanjak setelah kemenangannya di Kompetisi Piano Ananda Sukarlan Award (ASA) 2020. Saat itu kompetisi diadakan secara daring, dan permainannya yang memukau bisa disaksikan di https://youtu.be/aurjlJ69XDg?si=6d6UNi7oADRXetrd
ASA telah bekerjasama dengan Institut Francais d’Indonesie sejak 2014. Hadiah sebagai Juara Pertama ASA adalah beasiswa musim panas oleh IFI tahun berikutnya yang memungkinkannya mempelajari karya piano Maurice Ravel bersama pianis Pascal Roge di Nice, Perancis.
Pada tahun 2022, ia diundang menjadi solois di Piano Concerto No. 4 karya Sergei Prokofiev dalam konser perdana bersejarah Orkestra G20 di Candi Borobudur (Situs Warisan Dunia UNESCO) di hadapan para menteri kebudayaan negara-negara G20, yang disiarkan di televisi nasional Indonesia (TVRI) dan daring. G20 Orchestra dibentuk dan dipimpin oleh Ananda Sukarlan sebagai direktur artistik saat Indonesia menjadi tuan rumah Konperensi Tingkat Tinggi G20.
Dapat Penghargaan
Ia menerima Penghargaan Ketiga “George Frederick Boyle Award” dan Penghargaan Pianis Australia Terbaik “Nancy Weir Award” dalam Kompetisi Piano Internasional Sydney, salah satu kompetisi piano paling bergengsi di dunia yang berusia hampir 50 tahun sebagai peserta termuda dalam edisi tahun 2021. Ia tercatat sebagai orang dari Australia pertama yang mencapai babak final kompetisi tersebut setelah hampir 20 tahun, dan ia juga menerima penghargaan dari Australian Elizabethan Theatre Trust berupa beasiswa luar negeri untuk mengembangkan karier musiknya. Setelah pengumuman kemenangannya, The Australian, Matthew Westwood menggambarkannya sebagai ‘Piano Man’ dan menulis tentang ‘otoritas pianistik’ (pianistic authority) yang luar biasa. Ia melakukan tur resital perdana di Australia pada tahun 2022 di berbagai gedung konser di New South Wales, ACT, dan Victoria yang dipersembahkan oleh Sydney International Piano Competition.
Lahir di Jakarta, Indonesia, Calvin Abdiel menumbuhkan minat pada musik klasik sejak usia 5 tahun lewat piano. Sejak saat itu, ia telah mengumpulkan banyak penghargaan internasional melalui penampilannya. Ia membuat debut orkestranya pada tahun 2017 dengan St. Petersburg State Capella Symphony Orchestra dan penampilan berikutnya dengan Queensland Symphony Orchestra dan orkestra Swiss, Les Chambrites. Ia telah bekerja dengan konduktor termasuk Anatoliy Rybalko, Gerard Schwartz, Richard Davis, Roger Benedict, Paul Terracini, dan Benedetto Montebello.
Prestasi sebelumnya antara lain Juara 2 International Competition for Young Pianists: Steps to Mastery (St Petersburg, Kategori C, 2017), Juara 2 dan serangkaian penghargaan (Concerto Prize, Queensland Symphony Orchestra Vote Prize, dan Audience Prize) di Lev Vlassenko Piano Competition sebagai peserta termuda (Australia, 2017), Juara 3 Val de Travers International Piano Competition (Swiss, 2018), sebelum menyabet Juara 1 Ananda Sukarlan Award International Piano Competition (Jakarta, 2020), yang merupakan kompetisi piano terbesar dan tertua di Indonesia. Sebagai pemenang SCM Piano Unit Concerto Competition 2021, ia membawakan Piano Concerto No. 3 karya Prokofiev pada Mei 2022 bersama Sydney Conservatorium Symphony Orchestra. Pada tahun yang sama, ia menerima Frank Albert Prize for Music dari Sydney Conservatorium.
Penampilan Calvin di Australia telah direkam oleh ABC Classic FM dan Fine Music FM untuk arsip dan siaran tunda. Pada tahun 2024, ia menerima hadiah ke-3 di Kompetisi Piano Internasional ‘Mauro Paolo Monopoli Prize’ ke-27 (Barletta, Italia, 2024) dan tampil bersama Orkestra ICO ‘Suoni del Sud’.
Calvin Abdiel saat ini sedang menempuh pendidikan Magister Seni (Master of Art) dengan Prof. Eldar Nebolsin di Hochschule für Musik Hanns Eisler. Baru-baru ini, ia menyelesaikan gelar Sarjana Musik (Pertunjukan) dengan Penghargaan Kelas Satu di Konservatorium Musik Sydney di bawah Natalia Ricci. Sebagai musisi kamar, Abdiel pernah tampil di Canberra International Music Festival tahun 2021 dan Out West Piano Festival tahun 2023. Ia merupakan anggota pendiri dan mantan konduktor orkestra muda Cantate Deo Chamber Orchestra dari tahun 2020 hingga 2023.
Aktivitas musiknya telah didukung oleh SCM George and Margaret Henderson Overseas Scholarship, Sydney Eisteddfod Kawai Piano Scholarship, Theme and Variation Foundation, Institut Francais d’Indonesie (IFI), Australian Elizabethan Theatre Trust, dan International Piano Foundation “Theo Lieven”. Ia pernah mengikuti kelas master dengan artis tamu seperti Orli Shaham, Justas Dvarionas, Michael Endres, dan Vyacheslav Gryaznov di Sydney Conservatorium. Pada tahun 2017, ia terpilih untuk tampil di masterclasses yang disponsori Musica Viva di Sydney yang diberikan oleh pianis terkenal Angela Hewitt. Ia juga pernah mengikuti masterclass di Singapura dan Indonesia bersama pianis/konduktor ternama Jahja Ling pada tahun 2018. Pada tahun 2019, ia menerima Beasiswa Piano Henderson di SCM, yang memungkinkannya mengikuti masterclass di Weimar dan Portugal dengan pianis ternama Ferenc Rados, Denes Varjon, dan Boris Berman. Sebagai pemegang beasiswa di Lieven Piano Summer School pada tahun 2022 dan 2023, ia juga mengikuti masterclass dengan Andreas Steier, Lilya Zilberstein, Paul Roberts, Davide Cabassi, Arie Vardi, Alexei Volodin, Alon Goldstein, dan Robert Mcdonald.
Konser Calvin Abdiel di Sydney akan bertempat di Goethe Institut, 90 Ocean Street, Woollahra, hari Minggu 16 Maret, pukul 3 siang. Konser ini diadakan oleh Piano+ , yang terafiliasi dengan Sydney International Piano Competition dan didukung oleh Presiden The Hon. Bronwyn Bishop AO and Friends Council.
Kita harapkan Calvin Abdiel Tambunan akan meneruskan perjuangan Ananda Sukarlan dalam mempertahankan supremasi musik klasik Indonesia yang tidak kalah virtuositasnya dengan karya-karya klasik lainnya.
(sumber : pianoplus.com.au)