Ilustrasi : Meta AI/ Rizal Pandiya
Puisi Anies Septivirawan
”Ayo, kita berjumpa di surga saja,” bisikmu di celah jendela mimpi
Syahdan, dengan sempurna
aku telah merampungkan
membaca setiap kalimat
membaca setiap paragraf
membaca pokok pikiran
isi buku tebal itu adalah kamu
sementara engkau yang
bendawi bernyawa dan
punya rasa, tidak pernah berbohong
kepada materi, kepada isi
: isi semesta raya,
isi semesta hati, isi semesta diri
engkau berdaulat sebagai
manusia sempurna
aku urungkan mengetuk
daun pintu hatimu
karna sorot mata beningmu
terlalu indah dan mulia
untuk kumiliki seutuhnya
ayo, kita berjumpa di surga saja
ijinkan aku mencintaimu
dengan sebait puisi sederhana
meski tersisa jejak segumpal asa (*)
Situbondo, 24 Januari 2024