Puisi Oka Swastika Mahendra
Setindak demi
Setindak bersemi
Musim subur
Merangsek maju
Membawa tombak
Mengancam penghuni
Dengan menampung
Tinja anjing
Betapa ini
Seni hidup
Sapa menyapa
Senyum mengembang
Mobil terkapar
Terlilit belukar
Nampak kotor
Malu terkilir
Rerumputan semak
Jika disimak
Renungan sejenak
Begitu adanya
Tuhan ciptakan
Sedikit kesempatan
Bau tanah
Belukar bertambah
Batu batu
Campur bau
Kotor tanganku
Demi budaya
Rumah indah
Bersih asri
Seperti hati
Tuhan dipuji
Hujan turun
Bau anyir
Saluran air
Limbah basah
Melimpah ruah
Depan rumah
Hukum kasih
Penuh damai
Tangan kanan
Cabut rumputan
Terengah lelah
Resiko diri
Lelaki tua
Menulis makna
Dini hari
Tanpa henti
Katarsis liris
Penyair tua
Membaca makna
Belukar liar
Menjulur kasar
Teras rumah
Gerimis langit
Tuhan berkah
Jogjakarta 25 Januari 2025