anto narasoma
Jarak begitu panjang
setelah keyakinanmu pupus diterjang situasi
sebab tiap lorong,
telah menyuarakan hatimu yang hilang
dari hikayat buku sakumu
Dari tiap stupa
yang merentangkan tangan ; kau pinta
ribuan doa di antara batu-batu permohonan seindah masa lalumu
Entah,
ketika kau bangun seribu kisah dari balik batu-batu stupa dalam areal lahan terbuka, para biksu membacakan syair
dan sajak pemujaan
yang ditinggalkan sebagai candi
Bagiku yang fana
dalam ruang dan lorong gelap di antara kain putih
di pundak para biksu
bentuk pujian pun
tampil sebagai budaya
penuh pernintaan
Maka batu-batu pualam
yang tertidur di antara air sungai pun
menjadi suara pujian
yang membahana
sebagai ujud tuhan
nenek moyangku
Maka lahirlah tradisi
yang terucap dari decak kagum
karena bagimu,
jarak waktu dan doa-doa
permohonan telah kau kubur sebagai sejarah
dalam sejumlah kisah
dari batu-batu candimu
Maret 2021