Anto Narasoma
kaulah burung gereja
kecil dan lebur ke dalam cahaya maknamu
ketika kau bangun
ruang kecil bagi
anak-anakmu ke dalam sangkar waktu,
kisi-kisi hatimu pun
menjadi kitab tempat aku mencari-cari asma-Mu
tiap bulu, cokekat, hitam, dan keputihan, menantikan kebesaran atas kata-kata
dalam sajakku
maka dalam cerita
hikayatmu dari ranting ke ranting pohon akasia itu,
kepak sayapmu berdiri tegak di antara Alif dan kemungilan bentukmu
kaulah burung gereja,
yang bersarang
di antara loteng-loteng masjid dari kepasrahan
yang kaffah
dari bintik-bintik sisa
kotoranmu yang putih kehitaman
aku membaca sepotong kalimat di atas pikiran ;
“sekecil nyawaku, lebih besar dari kebodohanmu”
20 September 2021