Karya Eka Teresia
Terangkum dalam cermin usang,
Wajah ini terpantul remang.
Bukan paras elok yang kucari,
Namun bayang jiwa, tak tersembunyi.
Mata memandang, tajam menembus,
Adakah dusta, hati tergerus?
Lisan berkata, jujurkah adanya?
Atau hanya topeng, semu belaka.
Setiap langkah, jejak tertulis,
Benarkah arah, tak tergelincir?
Niat suci, ataukah pamrih?
Berkacalah pada diri, jangan berpaling.
Di sana kau temukan, sejati makna,
Cacat dan indah, terangkum nyata.
Terimalah jujur, tanpa sesal,
Karena pada diri, ada awal. (*)
Padang, Juni 2025