Pipiet Senja
Darah masih menetes
Tik tik tik tik
Satu satu membeset
Jauh di rongga dadaku
Sesungguhnya kali ini bukan cacat genetik yang jadi masalah
Adalah nyeri luar biasa
Di punggung bekas operasi lumbal tiga tahun silam
Jika sudah menyergap
Serasa langit bak hendak runtuh
Seribu kunang-kunang
Bak beterbangan di atas kepalaku
Adakalanya bahna tak tahan lagi
Ada gumam dalam diam
Bersama semesta air mata dan doa
Ampunilah ya Robb
Hamba ingin tetap sabar dan tawakal
Menerima jalan takdir
Jika boleh mohon ambil hamba dalam husnul khotimah
Tidak membuat anak cucu resah pasah jiwa
Laa haola walla quwwata illa bilahi aliyul adhim
Selamat tinggal wahai segala nyeri
Yang telah merejam
Jiwa raga sejak kelahiran (*)
RSUI, antara sadar dan tidak, 22 Agustus 2025