Taufiq Ismail
Kita berjalan
mencari kejujuran,
Tak tahu kita alamatnya
Kita sama-sama berjalan mencari kesederhanaan, Tak tahu kita di mana bersembunyinya
Kita bertanya di mana tanggung jawab,
Di lautan mana tenggelamnya
Kita bersama-sama tertatih-tatih berjalan mencari ketekunan, Di rimba manakah menghilangnya
Kita sama-sama letih berjalan mencari keikhlasan,
Keikhlasan rasanya sih tak ada, tapi di mana keikhlasan itu sekarang
Kita berjalan mencari kedamaian, di langit manakah melayangnya
Wahai kejujuran dan kesederhanaan,
Wahai tanggung jawab dan ketekunan
Wahai keikhlasan dan kedamaian
Di mana gerangan kini kalian
Di mana gerangan kini kalian
Zaman ini sangat merindukan kalian
Apakah kita masih disayangi oleh Tuhan?
Ya, Negeri kita masih disayangi oleh Tuhan, karena mereka
Siapakah mereka itu
Mereka adalah yang berdo’a, yaitu rakyat yang melarat tidak tercatat namanya
Do’a orang yang sakit terbaring di pemukiman sederhana ditolak di Hospital karena tak kuat membayarnya
Do’a 10 juta anak Indonesia yang ingin bersekolah juga tapi tidak ada bangku untuk mereka
Do’a 40 juta pengangguran yang merindukan lapangan kerja
Yang merindukan lapangan kerja semoga terbuka rezeki untuk mereka
Wahai yang tidak letih-letih menyampaikan makan keimanan
Yang bekerja keras menegakkan kembali nilai kejujuran dan tidak henti-henti memberi teladan keikhlasan
Yang tanpa jemu menara semua perangkat ketertiban
Yang senantiasa mengorbankan optimisme dalam kesulitan
Wahai yang tidak mengelakkan tanggung jawab dan pengorbanan
Kami, kami sangat memerlukan kalian
Dan kita terus bekerja keras, kerja keras diiringi khusuknya do’a dari atas sampai bawah
Berpelukan dalam kerja menangis dalam do’a
Semoga, semoga Indonesia kita tetap disayanginya
Selalu dilindunginya
Aamiin