Puisi Leni Marlina
Di antara kebun zaitun yang diselimuti debu, aku berdiri
Di bawah langit yang diselubungi bayang kelam,
Di mana bahkan bulan pun sembunyi dari ratap senjata,
Dan angin malam hanya membawa aroma luka yang terpendam.
Tanah ini, tempat langkah anak-anakku dulu terukir,
Kini tertutup bayang tank dan dinding bisu,
Dulu bumi hijau, kini terengah di bawah beban kebengisan,
Seperti ranting zaitun yang patah oleh tangan-tangan tanpa belas kasihan.
Mataku menyimpan wajah-wajah yang direnggut pergi,
Seperti sungai yang dibasahi oleh air mata tiada habisnya,
Di lembah dan bukit yang dulunya cerah dan hidup,
Kini terukir dengan pahitnya kehancuran yang membekas.
Aku belajar dari batu-batu di bawah kakiku, tegar,
Meski dihancurkan oleh roda-roda kehancuran,
Karena aku lebih dari sekadar ibu yang tenggelam dalam duka;
Aku adalah jiwa yang tertancap kuat di tanah Palestina.
Ketika ledakan merobek langit,
Dan rumah-rumah runtuh bagaikan daun-daun yang dipotong paksa,
Aku terus melangkah, api kecil yang menyala di dalam dada yang teguh,
Dan berbisik kepada tanah ini, “Kami takkan binasa; kami akan bertahan.”
Padang, Sumbar, 2023
(Komunitas Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat: PPIPM – Indonesia; Satupena Sumbar)
Keterangan Singkat:
Puisi ini awalnya ditulis dalam bahasa Inggris oleh Leni Marlina tahun 2023. Setahun kemudian, puisi tersebut direvisi kembali, diterjemahkan serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.
Leni Marlina, selain menjadi anggota aktif Satupena Sumbar, ia juga pendiri dan ketua komunitas PPIM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat). Selain itu ia anggota aktif komunitas Penyair dan Penulis ACC Shanghai Huifeng International Literary Association; pendiri dan ketua Poetry-Pen International Community.
Ia dipercaya sebagai Duta Puisi Indonesia untuk ACC Shanghai Huifeng International Literary Association. Ia juga anggota FSM (Forum Siti Manggopoh).
Penulis sudah mengabdi sebagai dosen Departemen Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang sejak tahun 2006.
Leni juga mendirikan dan memimpin komunitas digital/ kegiatan lainnya yang berfokus pada bahasa, sastra, pendidikan, dan sosial.
,