Puisi Mitha Pisano
Di ujung senja ia berdiri tegar,
Perempuan berhijab dengan hati penuh rasa sabar.
Angin lembut membelai lembut wajahnya yang teduh,
Dalam diamnya tersimpan cinta yang penuh.
Langit jingga menjadi saksi setia,
Menemani langkah kakinya di jalan cinta.
Ia menanti, tanpa ada ragu atau resah,
Belahan jiwa yang telah dijanjikan Allah.
Doa-doanya terbang ke langit angkasa,
Menggapai impian dan harapan yang tak pernah sirna.
Bibirnya lirih melantun kalimat dzikir,
Hatinya damai, tak goyah, tak getir.
Setiap detik baginya adalah ladang pahala,
Kesabaran dijadikannya mahkota yang mulia.
Wajahnya bersinar dalam ketulusan,
Cintanya yang suci, tak berbalut kemunafikan.
Hari-hari panjang takkan pernah membuatnya lelah,
Keyakinan yang kokoh, imannya tak pernah goyah.
Ia tahu, cinta yang diridhai Ilahi,
Akan datang tepat pada saat yang hakiki.
Di balik hijab, tersimpan keindahan,
Bukan hanya wajah, tapi juga keteguhan.
Ia adalah ratu dalam kesederhanaan,
Menghiasi senja dengan penuh keikhlasan.
Langit yang mulai meredup, malam akan segera mendekap,
Namun ia tetap berdiri, hatinya mantap.
Karena ia tahu, takdir Ilahi teramat sempurna,
Datangnya sang belahan jiwa adalah anugerah nyata.
Di ufuk sana, cinta mulai mendekat,
Membawa kebahagiaan yang ia telah ingat.
Ia tersenyum, penuh suka cita,
Senja pun memeluknya dengan cinta.
Wahai perempuan berhijab di ujung senja,
Kesabaranmu adalah bukti cinta-Nya.
Setiap langkahmu menuju ridha Ilahi,
Adalah kisah indah yang abadi.
Bukittinggi, 5 Januari 2025
