Ya Rabb…
Hari ini aku tengadahkan wajahku menatap langit di keheningan kelabu
Dengan rintik hujan yang berceceran membasuh bumi
Ya Rabb…
Bagaimana aku abaikan duka yang mengerogoti hati yang senantiasa terus bergelayut menjamu hari-hari dan menyelimuti nadiku
Apakah ini peringatan-Mu?
Sebagai pengingat?
Mengenang seseorang, lelaki yang terbujur menjadi tulang-belulang
Yang ruhnya mungkin melayang di sekitar-Mu?
Aku tidak memahami apa yang terjadi di sana
Aku pun tidak tahu apakah dia masih mengingatku?
Bertumpuk beribu pertanyaan apa yang ingin aku tahu
Namun aku tak mungkin melupakannya
Meski pedih yang aku rasa setiap kali aku mengetuk pintu namanya
Menyapa dengan lirih penuh kelembutan seperti dia menyapaku dulu
Dia yang selalu memeluk hangat, menjagaku dengan tangannya yang kokoh dan membisikan cinta untuk terus mengingat-Mu
Hari ini dan selamanya
Akan kupanjatkan doa kepada-Mu
Untuk membahagiakannya
Terangi malamnya yaaa Rabb….
Berikan buku-buku kesukaannya
Tenangkan dia dengan lantunan suara suara surga yang indah
Ya Rabb…
Biarkan felis dan tana menemaninya dan semua yang dia pilih untuk bersamanya
Biarkan burung-burung berkicau membangunkan paginya
Dan titip salam cintaku pada sanubarinya
Ya Rabb…
Jika lah Engkau berkenan, sisakan satu tempat untukku di dekatnya
Lelaki yang sudah menjadi tulang-belulang
Tunggu aku. (*)