Puisi Nofri Dewi
Dunia tidak hanya sekadar mencari kenikmatan
Rentetan cerita selalu menemani setiap langkah.
Suka dan duka keduanya terkadang datang bersamaan
Rentetan alur yang penuh tantangan akan menguji imanmu.
Akankah kau sanggup mengadangnya ataukah lari dari semua itu?
Jawabannya hanya dirimu dan sang penguasa waktu yang bisa menggenggamnya.
Belajarlah untuk berjalan meninggalkan kelam menuju sebuah sinar.
Walau engkau tahu kelam itu menorehkan kenangan.
Kenangan yang takkan pernah hilang dalam alur hidupmu.
Di tengah perjalanan, engkau bertemu seorang ibu
Tubuh kurusnya mengisyaratkan beban yang sedang dipikulnya.
Raut wajahnya yang lelah, pancaran matanyapun sayu.
Namun, seketika semua itu hilang tenggelam bersama senyuman dua orang gadis kecil
Tiba-tiba datang menghampiri dan memeluk tubuh lelahnya.
Tawa riang menggema di rumah mungil itu.
Tak kulihat sedikitpun kesedihan, yang tersisa hanya gelak tawa.
Burung pun singgah dan ikut bernyanyi bersama mereka.
Wahai diri…
Sungguh ini cambuk diri yang selalu mengeluh dengan kehidupan.
Syukuri semua karunia-Nya, anggap kesulitan yang kau hadapi sebuah ujian.
Ujian yang akan mengangkat derajatmu ke tingkat yang lebih tinggi.
Yakinlah saat ini, engkau sedang berjalan menuju indahnya mahakarya Sang Pencipta.
Tugasmu hanya ikuti alur-Nya dan syukuri nikmat-Nya.
Tetaplah tersenyum, wujud sugesti diri. (*)
Padang, 1 Februari 2025