Puisi Muslimin Lamongan
Semerah flamboyan ini rinduku menderu
pada masa kanak yang lugu
pada gorengan karak minum air kendi
nikmati gerimis senja
pada patelele, gobak sodor, jumpritan, tanpa hirau waktu
pada renang ngintir dan nyungsung di kali menertawai diri
pada dongeng mak penghantar mimpi
kancil cerdik monyet licik
pada juwet, blungko, blewah, semongko
terik kemarau mengadem pada gubuk jerami di tegalan
menganyam sepoi menyaman tenang
Berlindung di bawah flamboyan rindang
habis sekolah gembala kambing
jangan lupa bawa gulali
ditarik-tarik ditaruh di kertas, dijemur serasa coklat
aduhai nikmat sekali
Bila baterai sudah dipalui dan dijemur
bawa radio saur sepuh, tutur tinular, nogososro dan sabuk inten
kita lakone
kita pahlawane
sambil mengunyah teki dan buah teratai
Semerah flamboyan mengasa mentari
mewangi rembulan
menggilas gundahku
bertilam temaram damai
sepanjang dalu suara jengkerik katak berpacu
orkestra hidup tanpa ragu
Bumi Sanur, 11 Januari 2025