(ananda Abdul Hadi WM)
anto narasoma
aku kehabisan kata
ketika catatan usiamu tumbang ke dalam ajal
hanya senyum itu menghadirkan kenangan
tatkala senyummu dibingkai wajah semanis cairan secangkir kopi
dari sebentuk foto
yang menghadirkan kerinduan ayah
ibumu, kau terbang mengitari kerinduan dari awal sebelum akhir, Gayatri
o, Gayatri Muthari
hanya kata-kata yang menjadi laut, ketika diksi-diksi pilihan mengutarakan kepergianmu di dalam sajakku
dari jajaran huruf sepenuh kata-kata
di antara kalimat kehidupanmu,
perjalanan sakit itulah
yang menyekap masa-masa krisis pertahananmu, Gayatri
maka,
dari surat terakhir
doaku melampiaskan
permohonan yang kaffah, agar pintu-pintu surga dan ribuan bidadari menuntun sujud terakhirmu ke dalam pelukan cinta-Nya (*)
Palembang, 18 Mei 2025