Karya Tuan Remigius
Gerimis turun di penghujung tahun,
membasuh kenangan yang tak pernah usai.
Rindu tersemat di sela-sela angin,
mengulang kisah manis di tahun yang hampir pamit.
2024, engkau seperti lukisan tak sempurna,
diwarnai tawa dan air mata yang bersisian.
Ada hari-hari penuh harap,
juga luka yang tak ingin kembali diguratkan.
Namun hidup adalah perjalanan tanpa kompas,
dan waktu terus melangkah tanpa jeda.
Harapan mengintip dari balik kabut,
menyapa 2025 yang penuh teka-teki.
Apakah ia akan menjadi cahaya,
atau gelap yang harus kutempuh dengan gigih?
Aku tak tahu, tak ingin tahu.
Hanya doa dan langkah yang kupunya.
Gerimis tetap mengalir pelan,
mengiringi rinduku,
mengantarkan harapan.
Semoga 2025,
adalah tahun yang bisa kulewati,
tanpa kehilangan makna perjalanan ini.