Puisi Arsiya Oganara
Engkau menciptakan gunung-gunung sebagai pasak menacap ke dasar bumi, tenanglah bumi dari goncangan yang menakutkan, damailah manusia menjalani hidupnya.
Ia juga menjadikan gunung-gunung yang kokoh mencengkram bumi serta jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk dan mengikuti arahan Sang Mahamengatur.
Ketika melihat gunung-gunung, engkau kira tetap di tempatnya, namun ia berjalan seperti awan, mengaapa manusia masih saja berdiam diri dan meratap?
Gunun-gunung mengambang diatas akar yang menembus banyak lapisan bumi bagaikan kapal besar yang tengah dipancangkan jangkarnya kemudian terparkir teguh tak tergoyahkan.
Ketika insan dalam keadaan tunduk dan hina, masihkah kamu ingkar pada penciptaan-Nya?
Gunung lebih keras dari api, api lebih keras dari air, air lebih kuat dari angin, angin lebih tegar dari keturunan bani Adam.
Kadang kala hati manusia lebih keras dari batu, tak bisa dibentuk sesuai keinginan, tetapi memancar air dari celah batu dan meluncur jatuh tanda patuh dan tunduk pada Sang Pencipta.
Gunung-gunungpun bertasbih di waktu petang dan pagi, namun pendosa selalu saja berenang tanpa arah.
Ketika gunung-gunung dihancurkan laksana debu berterbangan, serupa bulu-bulu dihamburkan, lalu menjadi dataran.
Manusia, sadarlah! Manusia, kembalilah pada aturan-Nya
Hamparan bumi begitu indah, tempat bernaung dan bagimu tempat tinggal di gunung-gunung.(*)
Bandar Lampung Rabu, 27 November 2024