Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

In Long Tears (Remembering the Los Angeles tragedy)

February 5, 2025 07:56
IMG-20250205-WA0015

Edy Samudra Kertagama
Ilustrasi: AI/Hatipena

Let the rubble from the burned houses always be a memory and return home. And later, when the rainy season comes, plant it with a bowl of wheat so that it grows well, then invite a thousand birds to drop prayers and tears on the dusty land.

We remember it, like the scent of roses, but don’t make it hurt more, keep walking and say a prayer to Him so that the hills will become green again and then later we can go on an excursion in the encyclopedia.

Let’s stay for a moment, don’t leave, then open the remaining burnt windows again, look at the sky, see there thousands of hands waving to invite you to go back to your hometown, even if it means a long cry.

Lampung-Indonesia, 2025
……….

Dalam Tangisan Yang Panjang
(Mengenang tragedi Los Angeles)

Edy Samudra Kertagama

Biarlah puing-puing dari rumah-rumah yang terbakar itu akan selalu jadi kenangan dan kembali pulang ke alamat. Dan nanti jika musim hujan turun tanami ia dengan semangkuk gandum agar tumbuh subur, kemudian undang seribu burung untuk menjatuhkan doa dan air mata di atas luas tanah yang berdebu.

Kita pernah mengenangnya, seperti aroma bunga mawar, tapi jangan jadikan itu semakin luka, berjalanlah terus lalu sampaikan doa pada-Nya agar bukit-bukit kembali hijau kemudian nanti kita bisa bertamasya dalam ensiklopedianya.

Mari tinggallah sejenak, jangan tinggalkan, lalu bukalah kembali sisa jendela yang terbakar, pandanglah langit, lihat di sana ribuan tangan melambai untuk mengajakmu pulang ke kampung halaman, walau harus ada dalam tangisan yang panjang.

Lampung-Indonesia, 2025